News

Bawaslu Akui Aturan Sosialisasi Longgar, Batasannya Dilarang Ada Kalimat Ajakan

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty mengakui bahwa peraturan terkait sosialisasi partai politik (parpol), sebelum masa kampanye masih begitu longgar, nyaris tak terlihat ada batasan.

“Karena memang tidak ada PKPU yang secara khusus bicara soal sosialisasi, KPU masih menggunakan PKPU Nomor 33 Tahun 2018 soal kampanye, yang di situ diaturnya memang sangat sedikit soal sosialisasi,” terang Lolly di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Minggu (2/7/2023).

Mungkin anda suka

“Sosialisasi itu misalnya di pasal 25, dia hanya menyoal bahwa bisa dilakukan internal parpol dengan menyurati, menginformasikan kepada KPU dan Bawaslu. Jadi ya memang sangat longgar sekali,” lanjutnya.

Ia menekankan bahwa pada masa sosialisasi ini seluruh parpol berkesempatan untuk mengenalkan partainya kepada publik, asal tidak melanggar batasan. “Sosialiasasi ini memang kesempatan partai untuk memperkenalkan nomor punggungnya, memperkenalkan partainya gitu. Tanpa harus masuk ke ruang-ruang kampanye,” imbuh dia.

Lolly menjelaskan perihal batasan sosialisasi yang tidak boleh dilanggar, adalah sepanjang tidak adanya sebuah kalimat ajakan untuk memilih. “Karena kan kalau kampanye itu ya kegiatan untuk meyakinkan, nah cara meyakinkannya ngajak orang. Nah di sosialisasi, ini tidak diperbolehkan,” sambungnya.

“Ajakan tuh bagaimana? Partai Lolly nih, saya Lolly Suhenty akan nyalon, ABCD, maka pilih partai saya untuk 2024! Maka ajakan untuk meyakinkan itu yang belum boleh di masa sosialisasi,” tambah dia.

Sedangkan bagi seseorang yang belum resmi menjadi peserta pemilu, maka Bawaslu hanya bisa melakukan mekanisme pencegahan, seperti mengimbau dan mengingatkan.

“Misalnya si A, maka kita ingatkan melalui partai politiknya. Ya memang ini ruang abu-abu ya, tapi seperti itulah faktanya. Kami sih Bawaslu enggak bosan-bosan mengimbau, kenapa? Karena kalau kita citranya jelek, itu akan mempengaruhi cara pandang pemilih,” jelas Lolly.

“Jadi sekarang itu, justru waktunya partai berlomba-lomba untuk menampilkan citra positif, supaya tidak kontraproduktif nanti saat masa kampanye,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button