News

KPU Dorong Anak Muda Berperan Cegah Politik Identitas

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendorong anak muda mengambil peran demi mencegah munculnya politik identitas dalam Pemilu 2024. Sebab, potensi politik identitas mengemuka sebagaimana terjadi pada Pemilu 2019 tetap ada seiring perkembangan teknologi.

“Dari berbagai lembaga survei yang kredibel, anak anak muda mempunyai caranya masing masing untuk memilih informasi, minimal atau setidaknya mereka ada tiga perbandingan untuk memilah dan memilih,” kata Komisioner KPU August Mellaz dalam diskusi seputar kaum muda dan Pemilu 2024 di Media Center KPU RI, Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Dia menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan anak muda dalam memilah informasi yaitu dengan menelusuri dan memastikan sumber informasi yang ditemukan berasal dari lembaga resmi atau bukan. Berikutnya, mereka akan mengonfirmasi lebih lanjut informasi tersebut dengan mengecek di media-media arus utama.

“Terakhir adalah lapisan terkecil, yakni keluarga, entah bapaknya, ibunya. Mereka berdiskusi saat makan malam bersama,” lanjut Mellaz.

Dia mengatakan, peran strategis yang bisa dijalankan anak muda itu juga bukan tanpa dasar. Sebab, lapisan proporsi pemilih muda dalam Pemilu 2024 terhitung hampir 60 persen.

Oleh karena itu, Agus menambahkan, KPU sejauh ini tengah merumuskan beberapa modul yang berbasis komunitas, termasuk bagaimana menggarap anak-anak muda dengan target sasaran dan basis-basis untuk anak muda berinteraksi. Sejumlah hal itu diharapkan bisa melahirkan langkah strategis terkait pencegahan politik identitas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button