KPU Tak Cukup Minta Maaf, Setiap Paslon Harus Diberi Akses ke Sistem Hitung Suara

Anggota Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Bambang Widjojanto meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak hanya meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama proses Pemilu 2024. Namun, KPU juga harus memberi akses kepada setiap pasangan calon yang bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ke sistem rekapitulasi penghitungan suara.

“Teman-teman coba lihat KPU mengakui kesalahan, fine, apa kemudian respons kesalahan itu, minta maaf, bagus, tapi dalam sisi hukum enggak cuma minta maaf,” kata Bambang di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).

Pria yang akrab disapa BW ini lalu mengingatkan KPU agar menyadari kesalahan-kesalahan tersebut juga memunculkan dampak yang cukup fatal di tengah masyarakat.

“Secara psikologis kemudian orang sudah mengatakan sudahlah ngapain kita ikut-ikutan itu lagi. Nah kalau dampak itu dikonversi apakah KPU mau bertanggung jawab terhadap itu?” kata Bambang menegaskan.

Sebelumnya, KPU TI mengakui sebanyak 2.325 Tempat Pemungutan Suara (TPS) mengalami salah konversi Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024. Kesalahan di ribuan TPS itu berdasarkan monitor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“(2.325 TPS) itu sudah teridentifikasi sistem,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

Hasyim menjelaskan, KPU belum mengecek secara detail terkait jumlah suara yang tidak tepat. Menurut dia, kesalahan atau ketidaktepatan konversi tersebut dari pembacaan Formulir Model C1-Plano yang diunggah bersifat acak.

Hasyim memastikan sudah meminta petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) melakukan koreksi terhadap konversi yang salah. Ia mengatakan, tanpa Sirekap dan formulir C-Hasil plano sistem itu, situasinya justru akan serba salah dan publik tidak bisa mengetahui perolehan suara sesungguhnya yang ditetapkan KPU.

“Kami mohon maaf kalau hasil pembacaannya kurang sempurna dan menimbulkan konversi dari formulir ke penghitungan belum sesuai,” kata Hasyim.
 

Sumber: Inilah.com