KPU Tampung Masukan Timnas AMIN Soal Kesalahan Penerjemahan Bahas Isyarat Debat Capres

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, August Mellaz menyebut bahwa pihaknya telah menerima evaluasi dari tim pasangan calon (paslon) soal debat capres pada Selasa (12/12/2023) lalu.

Mellaz mengatakan salah satu evaluasi yang diterima pihak KPU dari Timnas AMIN adalah soal kesalahan penerjemahan bahasa isyarat pada debat lalu.

“Kemarin waktu evaluasi, kami terima masukan tersebut. Langsung disampaikan oleh Tim Paslon,” kata Mellaz saat dikonfirmasi Inilah.com, Jumat (15/12/2023).

Menurutnya, KPU akan menampung masukan tersebut sebagai bahan evaluasi. Namun KPU belum bisa memastikan apakah masukan itu akan langsung ditindaklanjuti atau tidak.

“Tentu masukan tersebut menjadi perhatian dan dipergunakan sebagai bagian perbaikan debat-debat berikutnya,” jelas Mellaz.

Sebagai informasi, Kedeputian Disabilitas Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) melayangkan surat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait kesalahan penerjemahan Tuli dalam Debat Capres pertama yang digelar KPU pada Selasa (12/12/2023.

Dalam suratnya, Kedeputian Disabilitas Timnas AMIN yang dipimpin Surya Tjandra selaku ketua dan Muhammad Fauzi selaku sekretaris dalam keterangan tertulis yang diterima Inilah.com di Jakarta, Jumat (15/12/2023), menyampaikan sejumlah catatan temuan dan masukan perbaikan untuk dapat segera diperbaiki.

“Mulai saat pelaksanaan debat berikutnya yang terdekat, yaitu Debat Calon Wakil Presiden, tanggal 22 Desember 2023,” kata Surya Tjandra.

Adapun salah satu masukan yang direkomendasikan yakni sebagai berikut:

1. Kami mendorong KPU untuk melibatkan organisasi Tuli secara lebih efektif di dalam menyiapkan pelaksanaan ajang debat capres/cawapres ini; ketidakterlibatan organisasi Tuli dapat mengakibatkan akses JBI yang kurang maksimal dan tidak inklusif.

2. KPU perlu memperjelas dan menyampaikan ke publik langkah-langkah yang akan diambil KPU untuk memastikan partisipasi dan akses penuh pemilih Tuli dan ragam disabilitas lainnya, agar warga negara penyandang disabilitas bisa mendapat akses untuk mengikuti seluruh rangkaian pemilihan umum ini secara optimal.

3. Satu langkah praktis yang bisa cepat dilakukan KPU, kami mengusulkan agar tiap capres/cawapres yang akan mengikuti debat dapat didampingi satu JBI yang dipercayainya untuk menerjemahkan yang disampaikannya. Satu JBI untuk satu capres/cawapres selama debat, yang memang memahami kontes kata dan kalimat masing-masing paslon secara tepat, akan amat membantu aksesibilitas bagi kaum disabilitas.

Sumber: Inilah.com