Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan bahwa panelis untuk debat capres cawapres kedua pada 22 Desember mendatang berbeda dengan panelis sebat sebelumnya.
Anggota KPU RI, August Mellaz mengatakan perubahan panelis ini, mengikuti isu atau tema yang akan dibawa pada debat mendatang.
“Ya tentu berubah, berbeda begini, karena kan isunya berubah,” kata Mellaz kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).
Namun, sampai saat ini KPU belum memutuskan siapa saja panelis yang akan ditentukan untuk debat khusus bagi cawapres.
“Belum, nanti segera kita putuskan, gini kalau kami punya timeline, misalnya kalau kita ngukur tanggal 22 Desember pelaksanaan untuk debatnya maka kalau lihat pola kemarin, paling tidak dua hari sebelumnya panelis karantina, kan begitu,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengaku pihaknya sedang menggodok panelis untuk debat cawapres yang akan datang tersebut.
“Sudah ada nama-nama, cuman belum kita pastikan, kita matangkan lagi sesuai dengan tema yang akan diajukan. Jadi kami belum bisa memastikan siapa saja nama-nama dari panelis yang akan disiapkan oleh KPU,” kata Hasyim, Rabu (13/12/2023).
Sebagai informasi, KPU telah menggelar debat pertama untuk capres pada Selasa (12/12) lalu. Selanjutnya, debat kedua akan dilaksanakan pada Jumat, 22 Desember 2023 mendatang dan dikhususkan untuk debat cawapres.
Berikut merupakan tema debat capres-cawapres yang telah ditetapkan oleh KPU:
Debat pertama: Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan korupsi, Penguatan demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
Debat kedua: Ekonomi (Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur dan Perkotaan.
Debat ketiga: Pertahanan , Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
Debat keempat: Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Debat kelima: Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia dan Inklusi.
Leave a Reply
Lihat Komentar