Populasi Jepang terus mengalami kemerosotan. Laporan terkini bahkan mencatat jumlah warga berusia 65 tahun ke atas di negara itu capai rekor tertinggi.
Kementerian Dalam Negeri Jepang mengungkapkan jumlah lansia mencapai 26,35 juta orang. Jumlah tersebut hampir 30 persen atau 29,3 persen dari populasi negara sekarang.
Kebanyakan dari kelompok ini adalah wanita berjumlah 20,53 juta orang. Sementara pria berusia lanjut di Jepang sebanyak 15,72 juta orang pria, demikian dikutip dari Al Jazeera, Senin (16/9/2024).
Laporan yang sama menunjukkan 9,14 juta lansia di Jepang bekerja sepanjang tahun lalu. Angka tersebut sama dengan satu dari tujuh karyawan.
Kemungkinan jumlah orang tua akan terus bertambah. Dalam proyeksinya pada 2040, Lembaga Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Nasional memperkirakan angka masyarakat Jepang berusia lanjut akan mencapai 34,8 persen dari populasi negara.
Selama 13 tahun terakhir, populasi Jepang dilaporkan memang terus berkurang. Per 1 Oktober 2024 mendatang jumlahnya turun sebanyak 595 ribu jiwa.
Populasi yang menurun ini akan berdampak besar pada banyak hal. Krisis ini akan membuat jumlah usia kerja yang berkurang.
Jepang diperkirakan akan mengalami kekurangan lebih dari 11 juta pekerja pada 2040. Ini berdasarkan studi Recruit Works Institute yang diterbitkan tahun lalu.
Jepang berusaha untuk keluar dari krisis penduduk tersebut. Salah satunya berupaya untuk menambahkan angka kelahiran yang terus anjlok.
Laporan Juli lalu menyebutkan salah satu yang dilakukan pemerintah adalah menghubungi para anak muda. Mereka ditanya alasan mengapa enggan menikah dan memiliki keturunan.
“Kami akan berterima kasih jika kami dapat mendengar suara Anda yang sebenarnya-apa yang Anda pikirkan, apa yang menghalangi Anda mewujudkan keinginan Anda,” kata Menteri Negara Ayuko Kato dalam sebuah pertemuan pemerintah tentang membantu kaum muda Jepang menemukan pasangan, seperti dikutip dari The Guardian.
Tahun lalu, angka pernikahan negara itu turun menjadi 474.717. Tingkat kesuburan wanita Jepang-jumlah rata-rata bayi turun ke rekor terendah pada 2023, yakni menjadi 1,2.