Market

Krisis Sudah Dirasakan Pengusaha Sawit, Permintaan CPO Turun Drastis

Suasana krisis sudah dirasakan pebisnis sawit tanah air, sejak dua tahun lalu. Permintaan dunia akan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) turun signifikan.

Ketua bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Fadhil Hasan mengakui adanya penurunan permintaan CPO dunia sejak dua tahun terakhir. Untuk itu, pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang lebih kondusif demi mendorong ekspor minyak sawit dan turunannya, di tengah ancaman resesi global.

“Permintaan minyak sawit Indonesia dalam dua tahun ini, yakni 2020-2022 mengalami penurunan. Tumbuhnya negatif 2,54 persen. Ini harus diwaspadai,” ungkap Fadhil, Jakarta, Kamis (15/12/2022)

Padahal, kata Fadhil yang dikenal sebagai ekonom senior Indef itu, permintaan minyak sawit Indonesia periode 2005-2015, stabil di level 11 persen. Sedangkan periode 2016-2020, turun menjadi 8 persen.

Bagaimana dengan permintaan dari dalam negeri? Menurut Fadhil, cukup menolong. Ada kenaikan permintaan sebagai bahan baku biofiuel. Konsumsi minyak sawit di dalam negeri, tumbuh 11,7 persen pada periode 2005-2010. Sedangkan pada 2010-2015, turun 9,25 persen. Kemudian naik lagi menjadi 18 persen pada 2015-2020. “Untuk 2020-2022 ini, konsumsi dalam negeri agak turun 7,5 persen. Namun cukup tinggi karena ada program mandatori biofuel. Tapi untuk ekspor trennya turun,” kata Fadhil.

Penurunan ekspor minyak sawit terjadi pada periode 2005-2022. Bahkan dalam periode 2020-2022 Fadhil menyebut ekspor justru tumbuh (negatif) 7,66 persen. Penurunan tak hanya terjadi pada ekspor minyak sawit, namun juga produksi minyak sawit.

Fadhil mengatakan produksi dalam 3 tahun terakhir menunjukkan tren penurunan demikian juga dengan ekspor. Kebijakan pemerintah memberikan andil dalam penurunan tersebut. “Tahun ini, produksi diperkirakan turun dibanding 2021. Demikian pula ekspor. Ini terkait dengan adanya inkonsistensi kebijakan, terkait dengan pelarangan, misalnya sangat berpengaruh pada performance 2022,” jelasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button