News

Krisyanto Yen Oni, dari Pembenci Anies Menjadi Pendukung Berat

Aktivis dan pegiat media sosial asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Krisyanto Yen Oni yang selama ini dikenal dengan jejak digitalnya kerap menyerang Anies Baswedan dengan narasi-narasi kebencian, kini berbalik arah dan terang-terangan menyatakan dukungan penuh terhadap Anies.

Bahkan melalui akun Twitter pribadinya, @KrisyantoOni, Senin (1/5/2023), dia menyebut pihak-pihak yang membenci Anies masih kalah dibandingkan saat dirinya dulu sangat membenci mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang kini menjadi bakal calon Presiden.

Mungkin anda suka

“Kebencian kalian untuk Pak Anies Baswedan tidak seberapa dibandingkan panas api kebencian yang berkobar di dada saya terhadap Pak Anies Baswedan. Saya tidak sekadar mengaku-ngaku. Anda bisa dengan mudah menemukan ratusan jejak digital saya berseliweran di sosial media. Anda bisa lihat betapa ekstrem, tajam, dan menukik narasi-narasi serangan politik saya terhadap Anies Baswedan, tapi itu dulu,” kata Krisyanto dalam tayangan video di akun Twitter miliknya, dikutip inilah.com, Senin.

Seiring berjalannya waktu, Krisyanto menuturkan penilaian dirinya terhadap Anies menjadi berubah total, setelah sebelumnya sering menyerang Anies sebagai bapak politik identitas karena menganggap hanya berpihak pada kelompok tertentu saja. Saat ini, Krisyanto justru sangat mengapresiasi Anies yang dinilai memiliki toleransi sangat tinggi kepada siapapun.

Oleh karena itu, menurut Krisyanto, Anies sangat pantas memimpin Indonesia karena bangsa ini membutuhkan sosok pemimpin yang ber-Bhinneka Tunggal Ika yang bukan hanya sebatas janji manis di mulut saja, tetapi benar-benar dibuktikan dalam tindakan nyata. Hal ini, lanjut Krisyanto, telah dibuktikan oleh Anies selama menjadi orang nomor satu di Ibu Kota.

“Dan itu yang dilakukan Pak Anies Baswedan ketika menjabat Gubernur DKI yang bagi hatinya tidak hanya untuk kaum Muslim, dia membagi hatinya untuk secara adil kepada seluruh warganya tanpa pandang bulu, itu dibuktikan dengan realisasikan izin rumah ibadah baik itu untuk orang Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu sama rata adil dan setara,” ungkap Krisyanto.

Krisyanto kembali menekankan bahwa Anies ternyata sosok yang toleran, menghormati perbedaan dengan memberikan penyerahan izin rumah ibadah berupa pembangunan gereja di DKI semasa menjabat gubernur.

“Kita mendengar tentang Bhinneka Tunggal Ika informasi yang diharapkan adalah ada seorang kepala daerah menyerahkan izin rumah ibadah non Muslim, itu yang dilakukan Anies Baswedan. Sebagai non Muslim, sebagai kaum minoritas saya rasa saya butuh Pak Anies dan maaf jika saya berlebihan tetapi menurut saya Indonesia butuh Pak Anies. Salam demokrasi waras salam Bhinneka Tunggal Ika,” tutur Krisyanto.

Krisyanto juga menambahkan bahwa semua orang berhak untuk berubah dengan alasan yang substansial. “Saya juga berhak berubah!,” tegasnya dalam narasi yang disisipkan di cuitannya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button