News

Kritik Sistem Politik, Fahri: ‘Bohir’ yang Menyatukan Koalisi di Pilpres 2024

Sulit untuk menafikan keikutsertaan kandidat dalam perhelatan pilpres bisa dilakukan tanpa dukungan modal. Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gelora, Fahri Hamzah malah meyakini, bouwheer (bohir) atau pemodal memegang peranan penting, termasuk untuk menyatukan koalisi mengamankan kandidat dalam berkontestasi pada Pilpres 2024.

Fahri menyatakan hal itu terjadi imbas dari sistem politik yang berlaku sekarang ini, kaitan dengan ambang batas parlemen yang mengharuskan parpol membentuk koalisi. Dia berani menjamin hal ini karena sudah mengamati bahkan ikut langsung dalam tim pemenangan pada tiga kali pilpres yang digelar selama 15 tahun belakangan ini.

“Pengalaman saya 15 tahun mengikuti pilpres yang menyatukan parpol itu bohir. Karena yang menyatukan mereka itu adalah pembayar. Kita tak mengatur secara rigid keuangan pilpres,” kata Fahri dalam diskusi bertajuk “Siapa Presiden dan Wapres Indonesia 2024?” yang digelar Inilah.com, di Petra Restaurant, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Fahri meyakini para bohir atau pemodal bakal terus begerak hingga menit akhir pendaftaran kandidat capres-cawapres pada September 2023 mendatang. Dia menyayangkan pula langkah parpol yang terlebih dulu memilih deklarasi capres sebelum masa pendaftaran di KPU. Idealnya selama satu tahun sebelum tenggat waktu pendaftaran KPU memberi slot bagi para calon kontestan berdebat meyakinkan rakyat di sejumlah tempat termasuk universitas.

Di negara demokrasi yang maju, ujar Fahri, kandidat capres selain memiliki program-program unggulan untuk meyakinkan masyarakat juga memiliki tanggung jawab pengumpulan dana (fundraising). Indonesia belum sampai pada level tersebut sehingga membuka ruang bagi para bohir bermanuver untuk menjamin pula kepentingan mereka siapapun presiden terpilih nantinya.

“Enggak bisa (deklarasi), belum dapat kepastian KPU. Kedua, calon lain bisa kalahkan kita, bohirnya bisa tekor di depan enggak bakalan mau dia (biayai Pilpres). Untuk itu bohir yang menyatukan partai, karena bohir akan lebih mudah membantu partai yang didukung stau atau dua partai,” terang dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button