Kritikan dan Cacian ke Jokowi Justru Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Gibran

Ketua Golkar DPD Jawa Timur (Jatim) Sarmuji menyatakan bahwa cacian yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari berbagai pihak justru membawa dampak elektoral yang positif bagi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hal ini dikarenakan narasi menyudutkan tersebut bertentangan dengan fakta di lapangan.

“Faktanya dicintai rakyat, di belakang Pak Jokowi itu sebagian besar rakyat masih mendukung,” kata Sarmuji saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

Dia menjelaskan semua pihak yang mengkritik dan mencaci Presiden Jokowi akan mendapatkan efek bumerang, karena narasi mereka dibangun tanpa mendidik rakyat.

Bahkan, Sarmuji menyebut bahwa siapapun yang berani mencaci Jokowi dengan lontaran fitnah hingga kebencian akan kehilangan simpati masyarakat.

“Akan tergerus elektoralnya, tergerus simpatinya. Dan Pak Jokowi mendapatkan simpati yang lebih luas lagi dari kalangan rakyat,” tuturnya.

Di samping itu, Sarmuji menyebut bahwa hiruk-pikuk penyerangan tersebut tidak berefek negatif bagi pasangan Capres-cawapres, Prabowo dan Gibran. Namun, yang menjadi perhatian utamanya adalah bagaimana memperbaiki proses politik yang tengah berjalan saat ini.

Ngapain kita hanya untuk kepentingan elektoral, lalu kemudian melakukan trial mencoba coba barangkali kalau menghantam Pak Jokowi, memfitnah Pak Jokowi memberikan narasi negatif Pak Jokowi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden pada Desember 2023, atau dua bulan sebelum Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, elektabiltas capres nomor urut 1 Anies Baswedan menempel ketat capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Perbedaan keduanya sangat tipis, hanya 0,6 persen. Anies yang diusung oleh Koalisi Perubahan berada di peringkat ketiga dengan angka 17,4 persen, sedangkan Ganjar yang diusung PDIP bertengger di urutan kedua dengan 18 persen.

Adapun capres nomor urut 2 Prabowo berada di peringkat pertama dengan keunggulan elektabilitas yang signifikan dibanding dua capres lawannya, yaitu sebesar 39,7 persen.

Sumber: Inilah.com