Market

KSEI: Generasi Milenial dan Gen-Z Dominasi Investor Pasar Modal

Usia investor pasar modal Indonesia didominasi generasi Milenial dan Gen-Z. Itulah yang menjadi salah satu alasan maraknya pengembangan serta proses digitalisasi di pasar modal selama beberapa waktu terakhir.

Sekretaris Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Rasmi M. Ramyakim mengatakan, peran platform financial technology (fintech) semakin penting untuk investasi di pasar modal.

Mungkin anda suka

“Hal ini dibuktikan dengan data KSEI bahwa lebih dari 73,99 persen investor memiliki rekening investasi di selling agent fintech,” kata Rasmi dalam keterangan resmi dikutip Jumat (31/12/2021).

Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017.

Secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada tahun 2021 ditopang oleh kalangan Milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997 – 2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88 persen dari total investor ritel baru (per November 2021).

Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen.

Jumlah volume transaksi subscription oleh selling agent fintech mendominasi transaksi Reksa Dana dengan peningkatan sebesar 125 persen dari 8,08 juta pada tahun 2020 menjadi 18,23 juta per 28 Desember 2021.

Meski Pandemi COVID-19 masih melanda, jumlah investor pasar modal Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Peningkatan jumlah investor yang luar biasa merupakan bukti kesuksesan program simplifikasi pembukaan rekening KSEI.

Di tahun 2021, terdapat total 31 Perusahaan Efek yang mempunyai aplikasi pembukaan rekening online. Di pertengahan tahun 2021, KSEI mencatat tonggak sejarah dengan menyelesaikan pengembangan e-voting dan live streaming untuk menyempurnakan EASY sebagai platform elektronik RUPS.

Selain proses digitalisasi, KSEI juga mencatatkan beberapa pencapaian berdasarkan kinerja operasional maupun data statistik sepanjang tahun 2021. Pada 30 November 2021, KSEI meraih gelar sebagai salah satu sub registry terbaik versi Bank Indonesia, dari keseluruhan 16 anggota sub registry yang mengatur ketatausahaan surat berharga negara (obligasi pemerintah, sukuk ritel, obligasi negara ritel, dan lain-lain.

Penetapan tersebut sesuai dengan kriteria sub registry yang memberikan data laporan dengan kredibel, ketepatan dan kecepatan waktu penyampaian laporan, serta kesesuaian dengan ketentuan. KSEI juga meraih gelar sebagai Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara untuk yang keempat kalinya. Sebelumnya KSEI telah meraih penghargaan yang sama pada 2016, 2018, dan 2019.

Gelar Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara berhasil diperoleh KSEI atas inovasi yang dilakukan sepanjang 2020 – 2021 serta rencana pengembangan di masa mendatang.

Pencapaian KSEI lainnya berhubungan dengan upaya untuk menjaga reputasi KSEI selaku institusi yang kredibel. Pada 10 Juni 2021, KSEI bersama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) secara resmi melakukan penandatanganan Perjanjian Penggunaan Layanan Jasa Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST).

Dengan penandatanganan ini, KSEI berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur serta sistem dan mekanisme pencatatan pengelolaan Dana Tapera, termasuk dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku Bank Kustodian.

Sejak 16 Desember 2021, KSEI telah memperoleh ijin prinsip dari Bank Indonesia sebagai peserta BI-FAST. Dengan menggunakan BI-FAST, maka biaya transfer antar bank maksimal hanya Rp2.500. Pada 17 Desember 2021, KSEI telah menerapkan ISO 37001 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button