Market

Kucuran Kredit Turun, OJK Siapkan Kewaspadaan

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar memastikan stabilitas sektor jasa keuangan domestik tetap terjaga. Ini seiring dengan tingginya dinamika pada perekonomian global menyebabkan kinerja intermediasi di beberapa sektor ekonomi nasional mengalami penurunan.

“Kondisi ini dengan permodalan solid, profil risiko terjaga, dan likuiditas yang memadai,” kata Mahendra dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan Mei 2023, seperti dikutip Selasa (6/6/2023).

Dia menjelaskan, ketidakpastian negosiasi debt-ceiling di Amerika Serikat (AS) juga telah meningkatkan volatilitas di pasar keuangan global. Khususnya di pasar surat utang setelah sempat mereda seiring tekanan terhadap perbankan global yang juga mereda.

Selain itu, Mahendra menyebut, tingkat inflasi yang persisten di level yang tinggi dan kinerja perekonomian dan pasar tenaga kerja di AS yang masih solid. Faktor ini diperkirakan akan kembali memicu kenaikan suku bunga kebijakan di AS.

Sementara, tren pelemahan perekonomian global juga masih berlanjut terutama tercermin dari penurunan aktivitas industri dan perdagangan internasional, pertumbuhan perekonomian China yang lebih rendah daripada ekspektasi semula, penurunan harga komoditas, serta fragmentasi geopolitik.

Meskipun begitu, Mahendra menegaskan, kinerja perekonomian nasional terpantau relatif stabil. “Ini dengan inflasi mengalami penurunan menjadi empat persen April 2023 secara tahunan menjadi 4,33 persen,” ujar Mahendra.

Dia menambahkan, kinerja sektor manufaktur masih melanjutkan ekspansi dengan Purchasing Managers Index (PMI) pada Mei 2023 menjadi 50,3. Namun melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 52,7.

Neraca perdagangan juga mencatatkan surplus di April 2023. Meskipun menurutnya, kinerja ekspor mengalami kontraksi yang cukup dalam dipengaruhi turunnya harga dan volume komoditas ekspor utama Indonesia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button