Pemimpin Republik Chechnya dan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Ramzan Kadyrov, mencak-mencak di Telegram akibat kehilangan kuda balap kesayangannya yang disimpan di sebuah desa di Republik Cek. Harga kuda balap itu konon senilai Rp 154 miliar.
“Bagaimana hewan itu bisa hilang? Di mana polisi dan teknik investigasi efisien, hingga tidak bisa menemukannya,” tulis Kadyrov di Telegram.
Zazou, kuda milik Kadyrov, terjebak di Praha — ibu kota Republik Cek — setelah Barat mengenakan sanksi kepada Rusia. Hewan itu tak bisa diangkut ke Grozhny untuk ditunggangi sang pemilik, dan tersimpan di sebuah kandang di Desa Krabcice.
Media lokal, pada Selasa (7/3) lalu melaporkan Zazou menghilang dari kandangnya. Polisi mengatakan rantai pengaman pintu kandang terputus, dan Zazou dibawa pergi, mungkin pada malam hari.
Zazou berada di kandang itu sejak 2014, ketika Kadyrov menjadi sasaran sanksi Barat pasca pencaplokan Krimea oleh Rusia. Zazou adalah kuda pacu terlatih.
“Di Chechnya, siapa pun membiarkan mobil tak terkunci di malam hari tanpa rasa takut akan dicuri,” tulis Kadyrov. “Di Eropa, seekor kuda yang dikenai sanksi bisa menghilang. Lebih aneh lagi, polisi terlambat mengetahui.”
Kadyrov melanjutkan; “Saya tidak percaya pada kebetulan. Pencuri kuda itu unik, mereka bodoh dengan mencuri tunggangan bagus, tapi cukup licik ketika polisi tak menemukannya.”
Yang juga bikin marah Kadyrov adalah pers menyebut harga Zazou hanya 18 ribu dolar AS, atau Rp 278 juta. “Pers meremehkan nilai Zazou,” tulisnya.
Zazou adalah tunggangan ras murni berusia 16 tahun. Kadyrov membeli Zazou tahun 2011 dengan harga 10 juta dolar AS, atau Rp 154,5 miliar.
“Setelah tahu harga Zazou yang sebenarnya, pencuri akan mendapatkan banyak uang dari penjualan kuda itu,” kata Kadyrov. [The Guardian]
Beri Komentar (menggunakan Facebook)