Market

Kuliah Umum di Singapura, Airlangga Ditanya Soal Harga Mie Instan

Selasa, 30 Agu 2022 – 17:52 WIB

Kuliah Umum di Singapura, Airlangga Ditanya Soal Harga Mie Instan - inilah.com

Mungkin anda suka

(Foto: ekon.go.id)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan kuliah umum di Rajaratnam School of International Studies (RSIS) dan National University of Singapore (NUS). Agenda itu merupakan bagian dari kunjungan kerja ke Singapura, Senin (29/8/2022).

Menko Airlangga pun banjir pujian. Ini terlihat di sesi kuliah umum yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta yang hadir seluruhnya berjalan secara luring di auditorium.

Para peserta menempati ruangan berkapasitas 500. Mereka terlihat penuh antusias mengikuti kuliah umum hingga pukul 9 malam waktu setempat.

Salah satu pertanyaan mengundang cukup banyak perhatian dari audiens adalah mengenai kemungkinan kenaikan harga makanan kemasan mie instan produksi Indonesia. Ini akibat perang Ukraina dan Rusia.

“Meski perang Ukraina dan Rusia yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir turut mempengaruhi harga komoditas dan juga gandum, untuk harga mie instan tercatat masih relatif stabil,” tutur Menko Airlangga.

Kuliah umum pertama di RSIS, Park Royal Collection Marina Bay yang digelar pada sore hari. Kegiatan ini dihadiri tidak kurang dari 200 orang peserta yang berasal dari berbagai kalangan termasuk kalangan akademisi, pemerintahan, pengamat, dan media massa.

Menko Airlangga memulai kuliah umum dengan mengungkapkan pengalaman Pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19 pada awal 2020.

“Saat itu, tidak ada kebijakan yang dapat langsung diimplementasikan karena kita tidak pernah mengalami krisis kesehatan seperti pandemi COVID-19 sebelumnya. Sehingga, pemerintah benar-benar harus menciptakan kebijakan baru yang tepat untuk menghadapi COVID-19,” ujar Menko Airlangga.

Pemerintah merancang dan menerapkan kebijakan ‘gas dan rem’ untuk mengendalikan pandemi COVID-19 dan dengan tetap mempertahankan upaya pemulihan ekonomi. Selain itu, Pemerintah juga melakukan reformasi struktural yang merupakan pilar ketiga dalam kerangka strategi gas dan rem.

”Saya merupakan orang yang percaya bahwa periode krisis merupakan kesempatan yang tepat untuk melakukan reformasi struktural pada ekonomi domestik,” ujarnya.

Berselang satu jam kemudian, Menko Airlangga memberikan kuliah umum kedua di NUS tepatnya di Shaw Foundation Alumni House Auditorium. Kuliah umum ini juga dihadiri langsung oleh President NUS Society Edward Stanley Tay Wey Kok dan Direktur NUS Bernard Toh.

Menko Airlangga menjadi narasumber tunggal dalam kuliah umum yang berlangsung selama hampir 2 jam itu.

Dalam kesempatan itu, Airlangga mengakui perbedaan ketika memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Indonesia ketimbang ketika di hadapan mahasiswa asing, dalam hal ini Singapura.

“Dalam kuliah umum di Indonesia, memaparkan strategi penanganan COVID-19 menjadi lebih mudah. Sebab, mahasiswa mengalami kebijakan itu dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa related,” ujarnya.

Sementara di hadapan mahasiswa asing, sambung dia, dirinya memiliki misi khusus yaitu menjelaskan mengenai kehebatan bangsa Indonesia. “Dengan 17 ribu pulau dan tantangan yang luar biasa dalam pendistribusian vaksin dan juga obat-obatan, sehingga benar-benar membutuhkan kerja sama yang luar biasa dari seluruh masyarakat Indonesia,” imbuh Menko Airlangga.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button