Market

Kuliah Umum di UWKS, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Inkubator Bisnis

Inkubator-inkubator bisnis berperan penting dalam membentuk jiwa kewirausahaan mahasiswa agar dapat terasah secara berkualitas. Program peningkatan kewirausahaan pun menjadi fokus pemerintah yang sangat krusial.

“Mengingat, rasio kewirausahaan di Indonesia yang masih rendah, yakni sebesar 3,47 persen dari total populasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan Kuliah Umum di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (19/2/2022).

Ia mengharapkan, semakin banyak mahasiswa yang akan menjadi wiraswasta. Oleh karena itu, menjadi penting bagi negara memfasilitasi para job creator ini untuk mendapatkan kesempatan dan memperoleh pembiayaan yang diperlukan.

Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Inkubator Bisnis - inilah.com
Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Pemerintah juga telah memberikan dukungan pembiayaan bagi wirausaha maupun UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang ingin membangun usahanya sejak dini.

Terkait inkubator-inkubator bisnis bagi mahasiswa, Indonesia saat ini tengah merasakan bonus demografi. Mayoritas generasi muda berusia produktif, yakni usia 16 hingga 30 tahun, yakni milenial dan Gen-Z di mana mahasiswa berada di dalamnya.

Berdasarkan sensus penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2020, Indonesia memiliki 64,50 juta pemuda dari total 270,20 juta penduduk. Bonus demografi ini tentunya akan mendorong produktivitas dan permintaan (demand). Oleh karena itu, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sangat krusial.

“Melalui APBN 2022, pemerintah terus berkomitmen meningkatkan kualitas SDM. Anggaran yang telah disiapkan adalah sebesar Rp542,8 triliun dan ini dipergunakan untuk peningkatan kualitas SDM sebagai modal utama pembangunan nasional,” ungkap Menko Airlangga.

Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Inkubator Bisnis - inilah.com
Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Pemerintah juga telah menyiapkan Program Bidik Misi/Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang akan menjangkau 713,8 ribu mahasiswa, Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan untuk 8.600 mahasiswa baru dan 20.090 mahasiswa on going, bantuan operasional sekolah yang akan menyasar 8,8 juta siswa, serta program Indonesia Pintar yang akan diterima oleh 20,1 juta siswa.

Terkait dengan Presidensi G20 Indonesia saat ini, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia juga mengangkat isu penguatan arsitektur kesehatan global, selain percepatan transformasi ekonomi digital dan transisi energi.

“Ini menjadi kesempatan bagi civitas akademika UWKS untuk ikut berperan dalam memperkuat dan menyusun kembali tata kelola kesehatan global dan mendorong ASEAN, khususnya Indonesia, menjadi transfer hub pengembangan dan produksi vaksin,” papar Menko.

Kualitas SDM dan Transformasi Ekonomi

Akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan perguruan tinggi. Secara khusus UWKS diharapkan terus dapat bekerjasama mendorong Pendidikan Tinggi agar dapat mengembangkan riset-riset yang inovatif, dan juga dapat terus berinovasi, serta ikut dalam memberdayakan masyarakat.

Menanggapi pertanyaan salah seorang mahasiswa terkait kebijakan fiskal dan moneter, Menko Airlangga menyampaikan bahwa mesin pembangunan ke depannya akan bergeser ke sektor swasta melalui skema investasi dan juga melalui kredit perbankan. Oleh karena itu, reformasi struktural serta sovereign wealth fund untuk kebutuhan pendanaan jangka panjang sangat diperlukan.

Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Inkubator Bisnis- inilah.com
Foto: Kemenko Perekonomian

“Saya berharap agar mahasiswa selalu mengikuti perkembangan zaman dan mengasah diri untuk menjadi entrepreneur. Seperti moto UWKS yakni ‘Anggung Wimbuh Linuwih’, agar mahasiswa selalu tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik serta pertahankan nilai-nilai bangsa dan budaya Indonesia. Saya yakin kita bisa keluar sebagai juara dari pandemi Covid-19 ini,” pungkas Menko Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut juga dipamerkan kreasi kokedama, sebuah teknik menanam asal Jepang, yang membuat tanaman hias menjadi lebih indah dan bernilai jual lebih tinggi. Produk dengan teknik yang dikembangkan oleh salah satu dosen UWKS ini, sudah diekspor ke 4 negara yakni Malaysia, Amerika, Australia, dan Turki.

Selain itu, ditampilkan produk inovasi pengolahan sabut kelapa menjadi pot tanaman dengan bentuk hewan untuk memancing anak-anak agar mau merawat tanaman. Begitu juga dengan produk mojodama, di mana buah mojo diolah dan dinaikkan value-nya menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomi.

Kegiatan ini berlanjut dengan penyerahan bantuan berupa sarana olahraga dan satu set peralatan Marching Band. Turut hadir Menteri Perindustrian, Menteri Pemuda dan Olahraga, Wakil Menteri Perdagangan, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Jawa Timur, Sekretaris Kemenko Perekonomian RI, dan civitas akademika Universitas Wijaya Kusuma.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button