News

Kunjungi Pop Art Jakarta, Anies Dukung Penuh Industri Kreatif

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan bahwa Jakarta bukan hanya tempat untuk mencari penghidupan bagi warganya. Tetapi perlu menghadirkan kehidupan yang dirasakan warganya. Salah satunya dengan menghidupkan ruang-ruang kreatif untuk tumbuh dan berkembang.

“Kami di DKI Jakarta menyadari bahwa kota itu bukan sekadar infrastruktur keras, tempat orang mencari penghidupan, tapi ini kota yang memberikan kehidupan dan di sana ada kerja, kerja kreatif yang penuh keunikan. Kami di Pemprov DKI juga ingin memfasilitasi bagaimana proses kreatif itu muncul,” kata Anies saat mengunjungi pameran bertajuk Pop Art Jakarta di Space8 Ashta, District8 SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (19/12/2021).

Mungkin anda suka

Pop Art Jakarta merupakan ajang para kreator intelectual property (IP) atau pelaku ekonomi kreatif (komik, game, animasi, film novel) untuk memperkenalkan karya/IP mereka kepada masyarakat Jakarta dan Indonesia pada umumnya.

IP lokal yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, antara lain Bumilangit yang diwakili Gundala sebagai salah satu karakternya, Damn! I Love Indonesia, Dalang Pelo, Dudu, GAJELAS®, Gugug!, Persija Juara, Komik Faktap, Mice Cartoon, Milk Mocha Bear, Satria Dewa Gatotkaca, Show The Monster, Si Juki, Soulcops, Tahilalats, Vernalta, dan Yang Terdalam (YTD).

269244094 617324746204377 6760956656827621139 N - inilah.com
Anies Baswedan melihat pameran Pop Art Jakarta

“Karena Jakarta adalah rumah dari orang kreatif yang begitu banyak, maka kami merasa bersyukur bisa bekerja sama lewat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta yang mengalokasikan Rp 2,5 miliar untuk penyelenggaraan ini dikelola dengan pengadaan swakelola tipe 3. Kenapa kita pilih swakelola tipe 3? Karena, kita bisa mendanai masyarakat dan komunitas,” papar Anies.

DKI Jakarta merupakan provinsi yang tergolong awal di Indonesia yang menggunakan pola pengadaan swakelola tipe 3 dan 4. Dengan komitmen anggaran yang diberikan, maka para kreator bisa menyusun kegiatan dengan leluasa, dan seperti yang telah disaksikan bersama bahwa event Pop Art Jakarta terbilang amat sukses dan membanggakan.

“Wujud nyata dukungan Pemprov DKI adalah anggaran, karena Pemerintah itu punya dua, yakni kewenangan dan anggaran. Masyarakat punya kreativitas, pengalaman, jejaring. Jika kelima unsur itu bergabung, maka akan dahsyat. Maka dari itu, kita gaungkan Jakarta Kota Kolaborasi,” ungkapnya.

Anies optimis jika Pemerintah dapat memfasilitasi dan mendukung kreator yang memiliki properti intelektual seperti ini, maka ke depan karya-karya mereka bukan hanya membanggakan pada level nasional melainkan juga level internasional.

“Karya yang dihasilkan oleh anak bangsa secara substansi tidak kalah dengan berbagai tempat di dunia, yang sering kita harus lakukan ekstra adalah mengkampanyekan, mengemas dan menggaungkan, sehingga bisa menjadi trend serta dijangkau lebih luas. Saya bayangkan karya ini bukan hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tapi menjadi tamu mempesona di negeri orang,” tandasnya.

Gubernur Anies juga berharap, kegiatan yang menampilkan karya-karya para kreator lokal juga dapat ditampilkan di ruang-ruang publik di Jakarta, sehingga menjadi stimulus bagi masyarakat luas untuk lebih mengetahui bahwa Indonesia memiliki IP-IP berkualitas, bukan hanya untuk pasar dalam negeri, namun juga internasional. Tujuan besar lainnya yakni agar anak-anak muda yang memiliki potensi dapat memantapkan diri untuk terjun dan berkarya di industri ini. Selain itu, kegiatan ini bisa dijadikan kegiatan dalam mempromosikan karya kreator-kreator IP dari Jakarta dan membuka potensi bisnis dengan banyak pihak.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button