Kurangi Impor Minyak, Jaringan Koperasi Berdayakan Sumur Tua Milik Pertamina


Tiap tahun, devisa negara terkuras Rp450 triliun untuk mengimpor minyak dan gas (migas). Angka yang cukup besar. 

Ke depan perlu upaya mengurangi impor dengan mengerek produksi minyak atau lifting nasional.

Untuk mengerek lifting minyak, Sekretaris Dewan Pembina Induk Koperasi Unit Desa (Inkud), Ferry Juliantono, menyatakan siap membangun kerja sama untuk mengelola sumur-sumur minyak idle alias tua, bekas PT Pertamina (Persero).

“Kami tahu, Pak Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina Inkud ingin koperasi Indonesia maju hingga ke sektor-sektor strategis,” papar Ferry dalam pengucuran minyak di Lapangan Arahan, Muara Enim, Sumatra Selatan, Jumat (20/9/2024).

Dalam menggarap Lapangan Arahan milik Pertamina Regional I, kata dia, Inkud bekerja sama dengan PT Putra Etam Lestari (PESI), berhasil melakukan inovasi, kembangkan teknologi rekayasa anak bangsa yang berhasil memproduksi minyak sebanyak 10-15 barel per hari.

“Koperasi harus menjadi pemain utama, bukan hanya di sektor tradisional, tetapi juga di sektor energi bersama BUMN dan swasta,”kata Ferry yang didampingi Ketua Umum Inkud, Portasius Nggedi, dan Plt Sekretaris Umum Inkud, Toto Iskandar.

Direktur PT PESI, Dedy Rizal Armidi mengatakan, pengelolaan Lapangan Arahan, berbeda dengan pengelolaan sumur tua yang sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Pertamina.

Di mana, sumur idle yang tidak aktif selama minimal enam bulan, dikelola dengan teknologi modern, dan mengikuti standar ketat HSE Pertamina. Dalam kolaborasi ini terbukti bahwa koperasi mampu menjadi mitra yang andal dalam mengelola sumur-sumur minyak.

“Kami senang bisa bekerja sama dengan Inkud dalam pengelolaan sumur-sumur idle ini. Kami optimistis kolaborasi ini dapat dikembangkan lebih luas di masa depan,” kata Dedy.

Portasius Nggedi menambahkan, Inkud sangat serius mengembangkan bisnis di sektor energi nasional. Saat ini, Inkud telah membentuk divisi khusus bernama Inkud Energi untuk menangani pengelolaan energi.

“Kami menyiapkan diri secara serius untuk menjadi pemain energi nasional. Target kami adalah mampu memproduksi 1.000 barel minyak per hari dari sumur-sumur idle dalam waktu dekat. Ini bukan target yang main-main,” kata dia.

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menegaskan pentingnya koperasi sebagai pilar pembangunan nasional. Pada 2023, misalnya, dia menegaskan bahwa koperasi harus menjadi kekuatan besar yang seimbang dengan pemerintah dan swasta dalam membangun ekonomi nasional.

“Koperasi harus menjadi pilar yang kuat dan kokoh. Pembangunan nanti akan dilakukan oleh swasta, pemerintah, dan koperasi,” kata Prabowo dalam sebuah acara bersama INKUD.

Prabowo  juga menambahkan bahwa koperasi adalah salah satu dari tiga tonggak utama dalam mencapai keadilan sosial dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.