Label Air Minum Kemasaan Dipermasalahkan, Pakar: Kental Persaingan Usaha


Pakar Marketing dan Branding, Andre Donas menyayangkan sejumlah pihak yang mempertanyakan penggunaan logo Danone di label Aqua. Ditengarai ada persaiangan usaha tak sehat di bisnis air minum dalam kemasan (AMDK).

Dia bilang, hal itu sah-sah saja. dengan kata lain, Aqua boleh saja tidak menggunakan logo Danone dengan alasan apapun. “Tidak ada logo Danone dalam label Aqua itu merupakan hal yang biasa dan wajar sehingga tidak perlu diperdebatkan,” kata Andre di Jakarta, Rabu (7/8/2024).

Andre mengungkapkan, Aqua tentu memiliki strategi bisnis tersendiri dengan tidak menyematkan logo Danone di label kemasan mereka. Saat ini, Aqua adalah produk lokal yang sudah besar dari awal, bahkan sebelum kedatangan Danone.

Dosen Periklanan Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) ini, melanjutkan, banyak brand atau produk kenamaan yang tidak menggunakan perusahaan induk mereka. Misalnya saja Fastron yang sempat tidak menyematkan nama Pertamina dalam produk mereka.

“Hal ini merupakan hal yang biasa apabila kemudian perusahaan induk mereka dianggap sebagai liabilitas dalam pemasaran produk,” katanya.

Belum lagi, sambung Andre, biaya restitusi yang harus dibayarkan kepada perusahaan induk. Dia mengatakan, bisa jadi Aqua tidak menyematkan logo Danone karena enggan untuk membayar royalti tersebut yang jumlahnya tentu tidak kecil.

Menurutnya, jauh apabila dikaitkan antara tidak menyematkan logo Danone dengan boikot yang saat ini sedang berlangsung. Dia berpendapat, hal ini mengingat Aqua merupakan perusahaan lokal pun sebelum Danone berinvestasi di Indonesia.

Andre menyebut, investasi entitas apapun dalam setiap korporasi dapat berganti dengan mudah. Misalnya saja Facebook mengakuisisi WhatsApp pada 2014.

Dia mengatakan, bisa saja Facebook di kemudian hari melepas dan menjual WhatsApp ke pihak manapun.

“Jadi saya melihat ini menjadi strategi perusahaan untuk efisiensi sekaligus penegasan bahwa Aqua memang merupakan produk 100 persen asli Indonesia yang tidak memiliki keterkaitan dengan Israel,” katanya.

Lebih jauh, Andre melihat bahwa ada persaingan usaha dibalik isu penggunaan logo Danone tersebut. Menurutnya, ada pihak yang tidak bertanggung jawab ingin merebut pasar dengan cara menjelek-jelekan kompetitor.