Seorang pengemudi mobil menabrakkan kendaraannya ke arah pelajar dan pejalan kaki di depan sebuah sekolah dasar (SD) di Kota Changde, Provinsi Hunan, China, pada Selasa (19/11/2024) pagi waktu setempat. Insiden tersebut mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Berdasarkan laporan media lokal yang dikutip Reuters, kecelakaan itu terjadi saat para pelajar baru tiba di sekolah. Tayangan video di media sosial menunjukkan sejumlah pelajar berlari ke dalam kompleks sekolah sambil berteriak meminta bantuan.
Di jalan sempit di depan sekolah, setidaknya lima orang, termasuk seorang siswa dengan tas punggung, terlihat tergeletak di jalur yang dilalui kendaraan tersebut.
Seorang pria yang diduga sebagai pengemudi terlihat dikerumuni massa dan dipukuli dengan tongkat. Dalam video lainnya, pria itu terlihat diborgol dan ditahan oleh petugas kepolisian setempat.
![post-cover](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/11/mobil_china2_df1bde7259.jpg)
Menurut suara wanita dalam video, pengemudi itu datang sendiri dan menabrakkan mobilnya di lokasi tersebut.
Insiden ini terjadi hanya sepekan setelah kejadian serupa di Zhuhai, di mana seorang pengemudi dengan sengaja menabrakkan kendaraannya yang melaju kencang ke kerumunan orang di pusat olahraga, menewaskan 35 orang dan melukai 43 lainnya.
Kekhawatiran atas kekerasan yang meningkat di China muncul setelah serangkaian serangan, termasuk tujuh serangan pisau profil tinggi sepanjang tahun ini.
Profesor Qu Weiguo dari Universitas Fudan mencatat bahwa kasus ‘balas dendam tanpa pandang bulu terhadap masyarakat’ di China kerap melibatkan pelaku yang merasa dirugikan secara ekonomi atau sosial dan tidak memiliki saluran untuk mengekspresikan keluhan mereka.
“Hal yang penting adalah membangun jaring pengaman sosial dan mekanisme konseling psikologis,” tulis Qu di media sosial Weibo. Namun, postingannya kemudian dihapus oleh sensor.
![post-cover](https://i1.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/11/mobil_china3_69a9c0e7af.jpg)
Setelah insiden di Zhuhai, Presiden China Xi Jinping menyerukan peningkatan pengawasan risiko dan pengidentifikasian individu yang berpotensi melakukan kekerasan.
Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah China juga telah meluncurkan berbagai stimulus untuk memulihkan ekonomi di tengah meningkatnya ketidakpuasan masyarakat.
Warga di media sosial menyatakan kekhawatiran mereka, dengan salah satu komentar di Weibo menyebut,
“Mengapa insiden seperti ini makin sering terjadi akhir-akhir ini, selalu melibatkan pelajar? Apa yang telah terjadi pada masyarakat kita?”
Insiden ini disebut menjadi pengingat mendesak bagi pemerintah China untuk menangani masalah tekanan sosial, ekonomi, dan kesehatan mental yang makin membebani masyarakat.