Lagu Macklemore Gaza ‘Hind’s Hall’ Menaiki Tangga Musik AS


Lagu protes pro-Gaza milik rapper Macklemore yang memenangkan penghargaan, ‘Hind’s Hall’, terus mencapai popularitas di layanan streaming, menduduki peringkat tinggi di berbagai tangga musik di Amerika Serikat (AS). 

Menurut Majalah Billboard, ‘Hind’s Hall‘ mendapat peringkat tinggi di tangga lagu seperti Rap Digital Song Sales Charts, di mana ia muncul di No.2. Sementara itu, di Tangga Lagu Penjualan Lagu Digital semua genre, ‘Hind’s Hall’ juga berada di 10 besar, memuncak di No.7. 

Beberapa analis musik mengatakan bahwa lagu tersebut hampir bisa dipastikan menjadi lagu rap terlaris No.1 di negara tersebut. Namun, di tangga lagu Billboard 200, ‘Hind’s Hall’ hanya mencapai No.184, dan masih berusaha terus meraih kesuksesan di luar AS. Di tangga lagu Indie Inggris, ‘Hind’s Hall’ mendarat di No.8, No. 51 di UK Singles, serta no.18 di Australia Hip Hop/R&B. 

Macklemore yang juga pemenang Grammy itu mengatakan bahwa uang yang diperoleh dari rilis lagu terbarunya akan digunakan untuk membantu mengumpulkan dana bagi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). 

Macklemore pertama kali merilis ‘Hind’s Hall’ awal bulan ini, di mana ia menunjukkan dukungannya yang teguh terhadap Palestina dan mahasiswa di seluruh Amerika Serikat yang memprotes perang Israel di Gaza. 

Penyanyi AS Paling Vokal Suarakan Gaza

Macklemore telah menjadi salah satu selebritas Amerika yang paling vokal sejak awal genosida dan lagunya semakin memperkuat pendiriannya. Mungkin simbol pergeseran perhatian Barat terhadap isu ini dapat dirangkum dalam lagu Hind’s Hall.

Rapper Amerika, yang juga dikenal dengan lagu hits lainnya seperti ‘Thrift Shop’ ini menegur pemerintah AS, mengatakan kepada Presiden Joe Biden “darah ada di tangan Anda” dan menyatakan bahwa dia tidak akan memilihnya dalam pemilu November mendatang. 

Judul lagu tersebut terinspirasi dari Hind Rajab, gadis Palestina berusia enam tahun yang dibunuh oleh militer Israel. Juga merupakan nama yang diberikan mahasiswa pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia pada sebuah gedung di kampus mereka, Hamilton Hall, saat mengibarkan bendera Palestina jauh sebelum polisi menyerang mereka. 

Lusinan pengunjuk rasa mengambil alih Hamilton Hall pada tanggal 30 April di kampus Columbia, membarikade pintu masuk dan menggantungkan spanduk Merdeka Palestina dari jendela ketika administrator memperingatkan bahwa mereka akan dikeluarkan dari kampus jika melakukan hal tersebut. 

Dalam lagu tersebut, Macklemore secara langsung menyerukan dukungan pemerintah AS terhadap Israel dan kekerasan polisi terhadap para pengunjuk rasa mahasiswa yang damai dengan mengatakan: “Masalahnya bukan pada protesnya, melainkan apa yang mereka protes…. Ini bertentangan dengan apa yang kita lakukan dan negara yang mendanai,” menyoroti dukungan militer dan politik Washington terhadap Tel Aviv.

Selain syairnya yang kuat, yang membuat lagu ini semakin memukau adalah musik yang ia contoh dari Ana La Habibi (I Belong To My Lover) karya ikon Lebanon, Fairuz. Musik solo di awal mungkin adalah yang pertama kali menarik perhatian orang Arab, terutama karena keakraban mereka dengan lagu tersebut.