Ototekno

Lakpesdam PWNU DKI Jakarta Latih Kader Ulama NU Broadcasting Konten Dakwah via Gadget

Lakpesdam PWNU DKI Latih Kader Ulama Broadcasting Konten Dakwah - inilah.com

Era media sosial membuka peluang dan kemudahan akses mencari maupun berbagi informasi, termasuk konten dakwah melalui gadget alias gawai. Merespons peluang tersebut, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PWNU DKI Jakarta menggelar pelatihan dasar broadcasting bagi kader ulama.

“Ini merupakan langkah awal yang perlu agar kader memiliki kemampuan fundamental mengoperasikan kecanggihan teknologi gadget untuk konten dakwah,” kata Ketua Lakpesdam PWNU DKI Jakarta, Dr. KH. Khalilurrahman, M.A, QIA, CRMO dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/7/2022).

Kegiatan itu mengangkat tema ‘Pendidikan dan Pengembangan Kader Ulama: Dasar-dasar Broadcasting bagi Kader Ulama NU’ yang akan dilaksanakan di Aula Gedung PWNU DKI Jakarta, Minggu (24/7/2022).

Dr. KH. Samsul Ma’arif, M.A., Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta bertindak sebagai keynote speaker. Sementara para pembicara adalah KH. Muhammad Asik Sjamsul Huda, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta; Dr. KH. Khalilurrahman, M.A, QIA, CRMO, Ketua Lakpesdam PWNU DKI Jakarta; dan Deniawan Sambiran, S.Kom., Praktisi Senior Broadcasting. Acara ini akan dipandu moderator, Dr. KH. Robi Nurhadi, M.Si., Sekretaris Lakpesdam PWNU DKI Jakarta.

Lakpesdam PWNU DKI Jakarta Latih Kader Ulama NU Broadcasting Konten Dakwah via Gadget - inilah.com
Dok: Lakpesdam PWNU DKI Jakarta

Lebih jauh Kiai Khalil mengatakan, era media sosial juga menandai tergesernya media elektronik konvensional (Televisi, radio dan semacamnya) oleh media baru, yakni antara lain Youtube, Twitter, Instagram, dan Tiktok.

Ia mengungkapkan, masyarakat dari sebagian besar umur, yaitu 10-50-an tahun sudah terbiasa dengan media sosial dan media baru, terutama Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan Tik Tok.

“Bahkan media sosial dan media baru bagi generasi muda milenial menjadi ruang interaksi, ekspresi, dan rekreasi. Mereka tumbuh dengan memiliki identitas di Facebook, Instagram, twitter, reel, tiktok, dan media sosial lainnya,” papar Kiai Khalil.

Kondisi tersebut menegaskan, karakteristik technological savvy (ahli dan erat dengan teknologi) yang dimiliki kalangan muda milenial perlu ditangkap oleh para kader ulama NU. “Dengan begitu, cara berdakwah mereka dapat menyesuaikan dengan objek dakwah era sekarang,” ucapnya.

Sementara Dr. KH. Robi Nurhadi, M.Si., Sekretaris Lakpesdam PWNU DKI Jakarta menyatakan, dengan memahami karakter masyarakat yang sudah bergantung dengan teknologi, Lakpesdam NU DKI berijtihad dengan mencari cara dan menyemai pemikiran kreatif kepada kader ulama.

Caranya dengan mendesain program pelatihan dan pengembangan dasar-dasar teknik memproduksi konten dakwah menggunakan teknologi penyiaran digital. “Kader ulama pun dapat menyampaikan dakwah melalui media sosial dan media baru dengan efektif, kreatif, menarik, dan mencerahkan,” tuturnya.

Kiai Robi membeberkan karakter program tersebut yang edukatif, berorientasi pada skill, dan aplikatif. “Edukatif, yaitu memberi edukasi peserta dalam memanfaatkan teknologi untuk memproduksi konten kreatif yang menarik, bermanfaat, dan menarik,” timpalnya.

Sedangkan berorientasi pada skill, yaitu fokus pada kemahiran keterampilan dalam mengoperasikan teknologi kamera (gadget), editing, dan memunculkan ide kreatif. Adapun aplikatif adalah fokus pada kemampuan peserta untuk langsung mengaplikasikan kamera dan membuat konten kreatif.

Adapun materi berkisar pada: pertama, teknik dasar mengkreasi konten kreatif dan mentransformasikan ide kreatif ke dalam media digital. Kedua, dasar-dasar pencahayaan alias lighting, blocking, editing, dan virtual background. Ketiga, dasar-dasar kamera, teknik dasar pengambilan gambar, dan blocking. Terakhir, praktik langsung bagi peserta.

Untuk peserta kegiatan ini adalah para kader ulama perwakilan dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) dan Badan Otonom alias Banom NU di DKI Jakarta. Badan otonom adalah perangkat yang bertugas menjalankan program NU sesuai dengan basis keanggotaannya.

Di atas semua itu, melalui kegiatan tersebut, Kiai Khalil berharap, para kader ulama NU mampu memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menciptakan konten dakwah. “Ini tentu dengan memanfaatkan tools broadcast dalam menyebarkan kebaikan dan kebajikan yang bertanggung jawab dan beraliran moderat,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button