Arena

LaLiga Tampilkan Merah Putih dan Pita Hitam Tanda Belasungkawa

Kompetisi LaLiga Spanyol sepakat untuk menampilkan bendera Merah Putih disertai pita bercorak hitam sebagai tanda belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang Sabtu (1/10/2022) kemarin.

Tanda belasungkawa itu dimunculkan dalam laga Espanyol melawan Valencia bertanding di pekan ke-7 LaLiga, Minggu (2/10/2022) malam WIB. Bendera Merah Putih dan pita hitam tampak terpampang di samping scoreboard pada pertandingan tersebut.

Sebelum bertanding, LaLiga juga memberi penghormatan kepada korban yang terdampak atas tragedi Kanjuruhan dengan mengheningkan cipta selama satu menit.

Hal ini juga terjadi pada pertandingan yang sama, di mana Edinson Cavani dan kawan-kawan tegak berdiri di tengah lapangan sebelum memulai laga kontra Espanyol.

Dari informasi yang terhimpun, seluruh pertandingan pekan ketujuh LaLiga Spanyol, termasuk laga Real Madrid vs Osasuna akan menggelar penghormatan serupa.

Selain mengheningkan cipta, bendera Merah Putih dan pita hitam juga akan melekat di samping score board yang terpampang di televisi.

“Sebagai tanda hormat, akan dilakukan mengheningkan cipta selama satu menit untuk semua pertandingan yang masih dimainkan di matchday 7 La Liga Santander (kasta teratas Liga Spanyol) dan matchday 8 La Liga SmartBank (Kasta kedua),” tulis laman resmi Liga Spanyol.

Adapun, penghormatan dan ungkapan belasungkawa semacam ini juga sempat digaungkan LaLiga. Sebut saja ketika Rusia melakukan invasi ke Ukraina yang berujung pada jatuhnya korban jiwa.

LaLiga juga menampilkan bendera Ukraina di samping score board dan meminta kedua kesebelasan yang bertanding mengheningkan cipta selama satu menit.

Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan BRI Liga 1 musim 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Kekalahan itu mengakibatkan suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter dengan menembakkan gas air mata.

Akibatnya, para suporter semakin mengamuk dan turun ke lapangan hingga berhadapan dengan aparat keamanan.

Dari peristiwa ini, tercatat 130 orang meninggal dunia. Diduga banyak dari mereka mengalami sesak nafas akibat gas air mata yang mengerubungi di beberapa sisi tribune Kanjuruhan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button