Lamine Yamal, Bintang Muslim 17 Tahun yang Antar Barcelona Juara Liga Spanyol 2025


Barcelona resmi mengunci gelar juara kasta tertinggi Liga Spanyol La Liga 2024/2025 usai menundukkan Espanyol 2-0 dalam Derby Catalan yang berlangsung di RCDE Stadium, Kamis (15/5/2025) waktu setempat atau Jumat (16/5) dini hari WIB. Kemenangan tersebut mengukuhkan Blaugrana sebagai penguasa sepak bola Spanyol dengan torehan gelar liga ke-28.

Di balik kesuksesan ini, nama Lamine Yamal kembali menjadi sorotan utama. Pemain Muslim berusia 17 tahun tersebut tampil gemilang dengan mencetak gol pembuka di menit ke-53 dan memberi assist untuk gol Fermín López di masa injury time. Ia semakin dekat menjadi status mega bintang yang dicapai pemain-pemain Muslim pendahulunya seperti Zinedine Zidane, Mesut Ozil, Karim Benzema, dan Muhammad Salah.

Musim luar biasa Yamal ditandai dengan torehan 17 gol dan 20 assist di semua kompetisi, sekaligus menjadi pemimpin assist La Liga musim ini.

Pelatih Barcelona, Hansi Flick, memuji kontribusi luar biasa sang pemain muda. 

“Lamine Yamal bukan hanya masa depan Barcelona, dia adalah masa kini. Mentalitasnya, kecerdasannya dalam membaca permainan, dan ketenangannya dalam laga besar, luar biasa untuk pemain seusianya,” ungkap Flick dalam konferensi pers.

Gavi, rekan setim Yamal, turut memberikan apresiasi tinggi. 

“Dia seperti Messi muda. Tapi dia punya gayanya sendiri, lebih direct, lebih berani. Dia akan menjadi legenda baru Barcelona,” kata Gavi penuh keyakinan.

Kejeniusan pemain keturunan Maroko dan Equatoguinean itu di lapangan juga menarik pujian dari bintang Chelsea, Cole Palmer. Dalam wawancara dengan Sky Sports, Palmer secara terbuka menyebut Yamal sebagai pemain terbaik dunia saat ini. 

“Itu gila, kan? Menurut saya, dia adalah pemain terbaik di dunia, jujur saja,” kata Palmer.

“Semua yang dilakukan Barcelona selalu melalui dia, dan saat Anda melihatnya bermain, itu benar-benar gila. Dari cara dia bermain, Anda bisa melihat dia sangat percaya diri dan tidak takut. Saya suka menontonnya,” tambah Palmer.

Saat ditanya bagaimana rasanya bermain sehebat itu di usia 17 tahun, Palmer dengan santai menjawab, “Saya tidak tahu… Saya belum pernah mencobanya.”

Di musim yang penuh tekanan, Yamal juga berperan penting dalam kemenangan El Clásico atas Real Madrid yang memastikan Barcelona unggul tujuh poin di puncak klasemen. 

Bahkan di Liga Champions, Yamal tampil menonjol dengan lima gol dan lima assist meski langkah Barcelona terhenti di semifinal melawan Inter Milan.

Simone Inzaghi pelatih Inter Milan sendiri menyaksikan bagaimana talenta seperti remaja yang baru berusia 17 tahun itu hanya muncul sekali dalam setengah abad. 

“Dia adalah tipe talenta yang lahir setiap 50 tahun sekali, saya baru kali ini melihatnya secara langsung dan dia benar-benar membuat saya terkesan,” katanya.

Bahwa Lamine Yamal adalah juga seorang Muslim, bukan rahasia lagi. Muslim Espana melansir, ia menjadi pesepakbola Muslim pertama yang berpuasa selama Ramadhan saat berlatih bersama tim nasional Spanyol, sebuah bukti disiplin dan ketahanannya.

Tentu keberhasilan ini menjadi awal era baru Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick, sekaligus menegaskan Yamal sebagai wajah baru Blaugrana dan kebanggaan komunitas Muslim di pentas sepak bola dunia.