News

Korea Utara Diduga Tembakkan Rudal Balistik Jarak Jauh

Korea Utara diduga menembakkan rudal balistik jarak jauh ke arah Laut Timur, Rabu (12/7/2023), di tengah ketegangan yang disebabkan oleh tuduhan rezim Kim Jong-un terhadap operasi pesawat mata-mata AS pada awal pekan ini, menurut militer Korea Selatan.

Mengutip kantor berita Korsel, Yonhap, Rabu, Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran dari suatu daerah di atau sekitar Pyongyang sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Tak ada penjelasan lebih lanjut sambil menunggu analisis.

“Sementara memperkuat pemantauan dan kewaspadaan kami, militer kami tetap mempertahankan postur kesiapan penuh dalam kerja sama yang erat dengan AS,” kata JCS dalam sebuah pesan teks yang dikirimkan kepada wartawan.

Peluncuran rudal jarak jauh terakhir Korut dilakukan pada 13 April, ketika negara tertutup berlandaskan paham komunis itu menembakkan rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat Hwasong-18.

Pada Senin (10/7/2023) dan Selasa (11/7/2023), Kim Yo-jong, adik kandung dari pemimpin Korut Kim Jong-un, mengeluarkan pernyataan tajam yang mengklaim bahwa pesawat mata-mata militer AS ‘menyusup’ ke wilayah di atas zona ekonomi eksklusif (ZEE) Korut.

Perempuan yang merupakan pejabat senior Korut itu memperingati bahwa negaranya akan mengambil tindakan ‘jelas dan tegas’ terhadap penerbangan pengawasan AS di dalam ‘zona perairan ekonomi’ Korut, mengeklaim insiden ‘mengejutkan’ dapat terjadi.

Militer Korsel telah menolak pernyataan Kim, mengatakan kebebasan navigasi dan penerbangan dijamin di ZEE.

Peluncuran terbaru terjadi saat pertemuan diplomatik dan keamanan besar terjadi pada minggu ini, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Lithuania dan Forum Regional ASEAN di Indonesia.

Dalam KTT NATO, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol diharapkan untuk membahas kerja sama keamanan menghadapi ancaman militer Korut dengan pemimpin lainnya.

Ancaman kekuatan militer Korut juga terjadi setelah kegagalan peluncuran roket luar angkasa yang membawa satelit pengintaian militer pertama Korut pada akhir Mei. Roket tersebut jatuh di Laut Kuning setelah penyalaan mesin tahap kedua tidak normal, menurut media pemerintah Korut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button