Market

Larangan Ekspor CPO, Jurus ‘Pukul Angin’ Jokowi Turunkan Harga Minyak Goreng

Jurus Presiden Jokowi menurunkan harga minyak goreng (migor) curah menjadi Rp14 ribu per liter dengan melarang ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), ternyata tidak ampuh.

Pengamat Ekonomi dan politik, Rustam Ibrahim menyatakan bahwa pasar tradisional dipenuhi migor kemasan yang harganya masih mahal. Artinya, keinginan Presiden Jokowi bahwa migor curah dibanderol sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter, belum terjadi.

“Penuhi pasar tradisional dengan minyak curah sesuai HET ditetapkan pemerintah. Hal itu belum terjadi. Yang terjadi pasar tradisional dipenuhi minyak kemasan beragam merek, tapi harga selangit. Sesuai kata-katanya tidak ada rasional apapun bagi Presiden Jokowi untuk cabut larangan ekspor CPO,” dikutip dari akun Twitter @RustamIbrahim, Selasa (10/5/2022).

Sebelumnya. dia mencuitkan hal yang kurang lebih senada. “Setelah larangan ekspor CPO, migor kemasan penuhi pasar tradisional. Tapi harga tetap mahal tdk turun-turun, malah diakali dengan kemasan-kemasan kecil 1/2 liter harga Rp15 ribu. Artinya 2 liter 60 ribu. Minyak curah hampir tidak ada,” kata Rustam.

Untuk itu, ia mengatakan bahwa belum saatnya Presiden Joko Widodo mencabut larangan ekspor CPO ketika harga migor curah belum sesuai dengan HET Rp14 ribu per liter. “Jadi Pak @Jokowi belum ada rasional apapun untuk cabut larangan ekspor CPO,” tambahnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah resmi mengeluarkan larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) serta produk minyak goreng. Penutupan keran ekspor ini mulai berlaku pada Kamis (28/4/2022). [ikh]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button