Market

Larangan Setop Ekspor Bauksit Jokowi Terganjal Smelter

Dari rencana pembangunan 12 smelter bauksit, baru 4 pabrik yang rampung. Padahal, enam bulan lagi Presiden Jokowi setop ekspor bijih bauksit.

Kalau tak ada aral, Presiden Jokowi menetapkan pelarangan ekspor bijih bauksit pada 30 Juni 2023. Sebelumnya, industri pengolahan bijih bauksit harus sudah terbangun. Agar hilirisasi sektor tambang benar-benar jalan.

Seperti disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, pabrik pengolahan (smelter) bauksit diharapkan sudah rampung sebelum pelarangan ekspor doberlakukan pada 30 Juni 2023.

“2023, ya sepertinya pertengahan-lah (bisa selesai),” ujar Menteri Arifin di Kementerian ESDM, dikutip Sabtu (24/12/2022).

Menurut Menteri Arifin, saat ini, Indonesia akan memiliki 12 smelter bauksit. Di mana, 4 smelter telah selesai dibangun dan sudah beroperasi. Sayangnya, kapasitas produksi ke-4 smelter itu, belum maksimal. Sedangkan, 8 smelter lainnya, masih dalam proses penyelesaian. Diharapkan bisa rampung sesuai target, sehingga kapasitas produksi ke-12 smelter ini, bisa mencapai 40 juta ton per tahun.

“Ya, kita harapkan ya semuanya bisa mempercepat. Pertama yang empat ini memenuhi kapasitas terpasangnya. Kedua, yang sisanya delapan itu bisa juga selesai, kan selama ini ya kan, kalau ekspor itu kan izinnya berdasarkan proses pembangunan fisik smelternya,” jelasnya.

Adapun keempat smelter bauksit yang telah selesai dibangun dan beroperasi adalah PT Well Harvest Winning Alumina Refinery di Ketapang, PT Indonesia Chemical Alumina di Tayan, PT Indonesia Asahan Aluminium di Kuala Tanjung, dan PT Bintan Alumina.

Sedanghkan 8 smelter bauksit yang masih dalam tahap penggarapan adalah, PT WHWAR (Ekspansi) di Ketapang, progres 92,78 persen dan target selesai 2022; PT Dinamika Sejahtera Mandiri di Sanggau, progres 45,79 persen dan target selesai 2023; PT Laman Mining di Ketapang, progres 32,39 persen dan target selesai 2023; PT Kalbar Bumi Perkasa di Sanggau, progres 37,25 persen dan target selesai 2023; PT Parenggean Makmur Sejahtera di Kotawaringin Timur, progres 48,77 persen dan target selesai 2023; PT Persada Pratama Cemerlang Sanggau, progres 48,69 persen dan target selesai 2023; PT Quality Sukses Sejahtera di Pontianak, progres 43,10 persen dan target selesai 2023; dan PT Sumber Bumi Marau di Ketapang, progres 50,05 persen dan target selesai 2023

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button