Ototekno

Layanan BSI Eror Berhari-hari Imbas Serangan Siber, Ini Imbauan Waketum MUI

Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan layanan sejak awal pekan ini. Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta nasabah tetap tenang dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan masa depan BSI. Gangguan ini diduga akibat serangan siber yang menarget sistem IT bank tersebut.

Anwar Abbas membeberkan keluhan dari nasabah BSI yang merasa dirugikan. “Banyak sekali teman-teman yang mengeluh dengan adanya gangguan layanan BSI mulai dari ATM, mobile banking, hingga transaksi di teller kantor cabang sejak Senin hingga Rabu,” kata Buya Anwar sapaanya kepada inilah.com, Kamis (11/5/2023). “Mereka benar-benar kecewa dan merasa dirugikan karena banyak transaksi yang hendak mereka lakukan menjadi terhambat.,” tambahnya.

Gangguan layanan ini telah memicu kekecewaan di kalangan nasabah, sehingga mantan Wakil Presiden Konfederasi Buruh Islam Internasional itu menghimbau nasabah untuk tidak melakukan aksi yang bisa merugikan masa depan BSI. “Oleh karena itu sehubungan dengan adanya peristiwa tersebut saya menghimbau teman-teman dan umat Islam serta nasabah BSI pada umumnya untuk tidak melakukan hal-hal yang akan bisa merugikan masa depan BSI,” imbuhnya.

Anwar Abbas juga meminta pihak BSI untuk bersungguh-sungguh menghadapi serangan siber ini, dengan harapan layanan dapat segera pulih dan berjalan seperti biasa.

BSI sendiri meminta maaf atas insiden ini dan tengah melakukan pemeliharaan sistem. Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo mengklaim layanan ATM dan kantor cabang sudah normal bertahap per Senin sore. “Alhamdulillah, saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan,” ucapnya.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pihaknya sedang melakukan proses normalisasi, dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman. “Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023,” ucapnya lewat keterangan resmi, Rabu (10/5).

Sementara itu, pakar forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengakui ada rumor serangan ransomware terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI). “Issue-nya memang begitu (BSI kena serangan ransomware). Tetapi tanpa adanya bukti yang solid kita tidak bisa memastikan,” ujar Alfons.

Ransomware merupakan jenis serangan malware yang meminta uang tebusan dengan ancaman mempublikasikan data pribadi korban atau memblokir akses secara permanen. Alfons mengungkap sejumlah ciri yang mengarah ke indikasi serangan ransomware itu.

Bank Syariah Indonesia terus berupaya memperbaiki layanan yang terganggu dan memastikan keamanan dana serta data nasabahnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button