Ototekno

Layanan TikTok dan Netflix Terdampak Invasi Rusia

Semakin banyak saja perusahaan Teknologi yang menarik layanannya dari Rusia imbas invasi ke Ukraina. Kini giliran TikTok dan Netflix.

TikTok menangguhkan unggahan video baru dan streaming langsung pada aplikasi di Rusia, karena undang-undang “berita palsu” yang baru disahkan.

“Mengingat undang-undang berita palsu Rusia, kami tidak punya pilihan selain menangguhkan streaming langsung dan konten baru ke layanan video kami, sementara kami meninjau implikasi keamanan dari undang-undang ini,” kata TikTok dikutip dari unggahan di Twitter, Senin (07/03).

Namun, TikTok mengatakan layanan perpesanan dalam aplikasi tidak akan terpengaruh.

“Kami akan terus mengevaluasi keadaan yang berkembang di Rusia untuk menentukan kapan kami dapat melanjutkan layanan sepenuhnya, dengan keselamatan sebagai prioritas utama kami,” lanjut mereka.

Pekan lalu, dikutip dari The Verge, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang berita palsu yang akan menghukum orang dengan denda atau penjara hingga 15 tahun karena menyebarkan informasi palsu tentang militer Rusia atau menyerukan sanksi terhadap Rusia.

Saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina, Rusia memblokir Facebook, membatasi akses ke Twitter, dan melarang akses ke situs berita BBC.

Sementara itu, Netflix telah menangguhkan layanannya di Rusia sebagai bentuk protes invasi skala penuh ke Ukraina. Awal pekan ini, layanan streaming itu akan menghentikan sementara semua proyek dan akuisisi di masa depan dengan Rusia.

Netflix memiliki empat produk asli Rusia, termasuk serial thriller kriminal yang disutradarai oleh Dasha Zhuk dan syutingnya telah ditunda. Belum lama ini, Netflix juga menolak untuk membawa 20 saluran propaganda Rusia. Sekarang, perusahaan mengambil langkah tambahan untuk mematikan layanannya sepenuhnya.

“Mengingat keadaan di lapangan, kami telah memutuskan untuk menangguhkan layanan kami di Rusia,” kata juru bicara Netflix, dikutip Variety, Senin (7/3/2022).

Sebelumnya perusahaan seperti Microsoft, Dell dan Apple sudah lebih dulu menangguhkan layanannya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button