Market

Lebaran Bangunkan Ekonomi Jabodetabek, Putaran Duitnya Rp55,6 Triliun

Peredaran uang di Jabodetabek selama Lebaran 2022 diperkirakan mencapai Rp55,6 triliun, naik 62,5 persen dari Rp34,8 triliun pada tahun lalu.

Kepada Inilah.com, Rabu (4/5/2022), Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara, peredaran uang tersebut didorong meningkatnya aktivitas belanja di beberapa pusat ritel dan pasar tradisional. “Indikator utama di Pasar Tanah Abang kenaikan penjualan pakaian jadi dan aksesoris lebaran naik signifikan,” kata Bhima.

Menurut dia, meningkatnya perputaran uang bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, toko atau tenant di mal yang sudah mulai membuka operasional pasca pandemi. “Itu tanda positif ekonomi di Jabodetabek mulai bergairah kembali,” ujar Bhima.

Selain itu, lanjutnya, kelas menengah atas yang lebih imun soal kenaikan harga barang atau inflasi sudah tidak sabar membelanjakan uangnya saat lebaran. Maka tak ayal jika pusat perbelanjaan diserbu oleh kelas menengah atas.

“Selama ini kan uangnya ditahan di bank atau deposito, harapannya sudah mulai dibelanjakan,” ujar Bhima.

Dia juga menilai geliat ekonomi juga meningkat dari kewajiban pembayaran THR di tahun ini. Berdasarkan kajian Ombudsman, THR punya potensi daya ungkit ekonomi sekitar Rp194 triliun secara total, dari karyawan swasta mau pun PNS.

“Penarikan uang kartal juga berkorelasi dengan pembayaran THR karyawan yang dibayar secara penuh. Pembelian area rekreasi hiburan di Jakarta ikut mendorong tren wisata selama momentum Lebaran,” ungkap Bhima.

Meskipun menggeliat, Bhima menilai keyakinan belanja masih belum pulih 100 persen seperti 2019. Hal tersebut bisa dilihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2022.

Bhima mengungkapkan, IKK atau keyakinan konsumen membelanjakan uangnya belum kembali seperti pra pandemi. Indikatornya terlihat jelang Ramadan, di mana IKK BI per April 2019 tercatat 128,1 sementara IKK BI per Maret 2022 masih berada di 111.

“Salah satu alasannya adalah kekhawatiran inflasi pangan dan energi terutama pasca Lebaran. 2019 bertepatan dengan Ramadan-Lebaran inflasi hanya 0,68 persen mtm. Proyeksi inflasi di momen Lebaran 2022 bisa menembus 1,5 persen hingga 1,7 persen mtm,” tutur Bhima. [ikh]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button