Setidaknya 85 warga Palestina yang sakit dan terluka parah dari Gaza, termasuk 35 anak-anak berhasil dievakuasi ke Abu Dhabi untuk perawatan khusus. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini merupakan evakuasi medis terbesar sejak Oktober.
“Evakuasi gabungan yang sangat rumit ini didukung oleh (Uni Emirat Arab/UEA), WHO, dan para mitra. Ini adalah evakuasi medis terbesar sejak Oktober 2023,” tulis Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO di X, Selasa (30/7/2024),
Pasien yang dievakuasi menderita berbagai kondisi serius, termasuk kanker, masalah neurologis, dan penyakit jantung. Mereka ditemani oleh 63 anggota keluarga dan pengasuh, kata Tedros. Para pasien dipindahkan dari Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom ke Israel, lalu ke Bandara Ramon dekat Eilat di Israel selatan, dan kemudian diterbangkan ke Abu Dhabi.
“Lima puluh tiga pasien menderita kanker, termasuk empat anak-anak; 20 mengalami cedera trauma; tiga menderita penyakit darah, termasuk talasemia; tiga memiliki kondisi bawaan; dua menderita anemia fanconi; satu memiliki kondisi neurologis; satu menderita penyakit jantung; satu menderita penyakit hati; dan satu menderita gagal ginjal,” kata WHO.
Sejak Oktober, sekitar 5.000 orang telah dievakuasi untuk perawatan di luar Gaza, dengan lebih dari 80 persen dari mereka menerima perawatan di Mesir, Qatar, dan UEA. Lebih dari 10.000 orang di Gaza masih membutuhkan evakuasi medis, kata WHO.
“Kami berterima kasih kepada UEA karena mendukung evakuasi pasien-pasien ini untuk menerima perawatan mendesak yang mereka butuhkan,” kata kepala WHO. WHO berharap ini membuka jalan untuk membangun koridor evakuasi melalui semua rute yang memungkinkan, termasuk penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah ke Mesir dan Yordania dan dari sana ke negara lain.
WHO juga menyerukan agar evakuasi ke Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, segera dilakukan. Ribuan orang sakit menderita tanpa alasan. “Yang terpenting, dan seperti biasa, kami menyerukan gencatan senjata.”
Sektor medis Gaza telah lumpuh setelah perang hampir 10 bulan di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina. Selama konflik, Israel telah menyerbu dan mengebom rumah sakit, membenarkan tindakannya dengan mengatakan Hamas diduga menggunakan fasilitas tersebut untuk tujuan militer. Banyak dari rumah sakit tersebut saat ini ditutup.
Evakuasi medis dari Gaza jarang terjadi sejak bulan Mei ketika penyeberangan utama yang digunakan untuk transfer medis, Rafah, ditutup saat Israel meningkatkan operasi militernya di Gaza selatan.