Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengaku tidak masalah jika pihaknya dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan melakukan pelanggaran.
Menurutnya, lapor melaporkan adalah hal yang wajar sebagai negara hukum, tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Andika mengaku pihaknya akan mengikuti prosesnya sampai tuntas.
“Menurut saya proses hukum adalah yang terbaik,” kata Andika kepada awak media di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Andika malah mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Menurutnya, melaporkan dugaan pelanggaran ke pihak berwenang adalah tindakan yang tepat, ketimbang mengambil tindakan sewenang-wenang. “Jadi itu yang harus dilakukan daripada misalnya tindakan-tindakan extra judicial yang harus kita hindari sama-sama,” jelasnya.
Andika memandang pelaporan tersebut menjadi salah satu cara bagi pihaknya intropeksi diri. “Ya enggak apa-apa kalau ada sesuatu yang salah di pihak kita, kita pun juga pasti harus memperbaiki,” ucapnya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tengah membuat laporan resmi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jawa Timur buntut adanya dugaan pelanggaran penyelenggara Pemilu 2024.
“Kalau yang di Jawa Timur, hari ini juga kami membuat laporan resmi ke Bawaslu Jawa Timur. Kalau yang Jawa Tengah, kami mengumpulkan bukti dan saksi, paling lambat di hari Selasa sudah masuk laporannya,” kata Wakil Komandan Tim Hukum TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2024).
Ia mengatakan pihaknya akan menyerahkan pemeriksaan kasus tersebut ke Bawaslu ataupun Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) selaku penyelenggara pemilu yang juga mengawasi tahapan pemilu.
“Nanti biarkan saja Bawaslu atau DKPP yang bekerja untuk mencari siapa yang melakukannya, mereka punya perangkat untuk untuk informasi itu,” ujar Habiburokhman.