Legenda Tinju George Foreman Tutup Usia


Legenda tinju kelas berat AS yang juga bintang infomersial yang memiliki hit ritel dengan lini produk pemanggang ‘Foreman Grill’-nya, George Foreman, meninggal pada Jumat (21/3/2025) waktu Texas, AS, dalam usia 76 tahun.

Keluarga Foreman mengonfirmasi kabar tersebut dalam sebuah unggahan Instagram terverifikasi @biggeorgeforeman dengan centang biru.

   Our hearts are broken. With profound sorrow, we announce the passing of our beloved George Edward Foreman Sr. who peacefully departed on March 21, 2025 surrounded by loved ones. A devout preacher, a devoted husband, a loving father, and a proud grand and great grandfather, he lived a life marked by unwavering faith, humility, and purpose.

   A humanitarian, an Olympian, and two time heavyweight champion of the world, He was deeply respected — a force for good, a man of discipline, conviction, and a protector of his legacy, fighting tirelessly to preserve his good name— for his family.

   We are grateful for the outpouring of love and prayers, and kindly ask for privacy as we honor the extraordinary life of a man we were blessed to call our own.

   – George Foreman (@biggeorgeforeman)

Peraih gelar juara dunia yang kemudian bertransformasi menjadi ikon televisi dan budaya pop ini, turut berperan penting dalam sejarah tinju era 1970-an, yang diwarnai oleh figur-figur seperti Muhammad Ali dan Joe Frazier.

Pada dekade 1990-an, Foreman memanfaatkan slot waktu siaran televisi yang terjangkau untuk memperkenalkan produk pemanggang rumahan ‘Foreman Grill’ melalui serangkaian infomersial yang dibintanginya.

Petinju kenamaan tersebut menyatakan sempat menerima panggilan ilahi pada 1977, sehingga ia memutuskan untuk pensiun sementara dari ring tinju dan kembali mempelajari agama Kristen dengan taat.

Ia menjadi pendeta yang ditahbiskan pada 1978 dan mulai berkhotbah di kampung halamannya di Houston, Texas.

Tapi ia kembali lagi ke ring tinju pada 1987 dan mengejutkan banyak orang. Ia berhasil merebut kembali gelar Juara Kelas Berat-nya pada 1994. Foreman baru pensiun permanen dari ring tinju pada 1997.

Dalam beberapa tahun terakhir, Foreman telah berpartisipasi dalam sejumlah proyek dokumenter yang mendokumentasikan perjalanan hidupnya, karir tinjunya, dan era puncak kejayaannya.

Dia juga menjadi tokoh sentral dalam film biografi ‘Big George Foreman’ (2023) arahan George Tillman Jr., dengan Khris Davis, memerankan Foreman dalam drama produksi Mandalay Pictures yang memfokuskan cerita kembalinya ia ke dunia tinju pada dekade 1980-an dan 1990-an.

Dukacita dari Mike Tyson

Legenda hidup tinju dunia, Mike Tyson, menyebut Foreman merupakan sosok yang telah banyak berjasa dalam dunia tinju dunia.

Dalam unggahan akun X yang dikutip di Jakarta, Sabtu (22/3/2025), Tyson turut berdukacita atas meninggalnya Foreman yang merupakan sosok senior bagi dirinya.

“Belasungkawa untuk keluarga George Foreman. Kontribusinya terhadap tinju dan seterusnya tidak akan pernah terlupakan,” tulis ‘Si Leher Beton’ dalam akun media sosialnya itu.

Tyson menilai, dedikasi dan warisan prestasi Foreman telah menginspirasi banyak atlet di dunia.

Perjalanan Foreman sebagai Petinju

George Foreman merupakan mantan juara dunia kelas berat tinju WBA dan WBC. Bahkan, sebelum memulai karier profesionalnya, dia juga pernah menjuarai Olimpiade XIX Meksiko 1968.

Petinju kelahiran Texas, AS, 10 Januari 1949 itu menjadi juara dunia, usai mengalahkan Joe Fraizer, pada 22 Januari 1973.

Namun, gelar itu hanya bertahan di tangannya selama 1,5 tahun. Ia kehilangan gelar juara dunia di tangan Muhammad Ali, saat berduel di Zaire, 30 Agustus 1974.

Ketika itu, Foreman kalah KO (Knock-out) dari Ali pada ronde delapan. Kekalahan itu merupakan yang pertama kalinya bagi Foreman.

Tiga tahun kemudian, dia memutuskan pensiun, seusai dikalahkan Shannon Briggs pada 22 November 1997.

Setelah pensiun, mantan petinju berpostur tubuh setinggi 1,92 meter itu menghabiskan sisa umurnya sebagai pendeta dan pengusaha. Dia juga aktif dalam banyak kegiatan kemanusiaan.