Market

Lembaga Asing Ramal Ekonomi RI Di Bawah 5 Persen, Ekonom Bank Mandiri Melawan Arus

Ketika sejumlah lembaga asing meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di bawah 5 persen, ekonom Bank Mandiri malah optimis bisa 5 persen. Tentu saja dengan syarat berat.

Dalam Mandiri Economic Outlook Kuartal IV 2022 secara daring di Jakarta, Selasa (20/12/2022), Head of Macroeconomic & Financial Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina menyebut perekonomian Indonesia bisa tumbuh 5 persen dengan sejumlah syarat. “Pada 2023 secara overall, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan resilien. Berpeluang tumbuh 5 persen. Namun harus diskong sejumlah hal. Seperti konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah lebih produktif,” kata Dian.

Mungkin anda suka

Sedangkan untuk inflasi, lanjut Dian, kemungkinan memasuki tren penurunan pada 2023. Hal itu dicermati dari inflasi tahunan pada November 2022 yang mencapai 5,4 persen. Lebih rendah ketimbang perkiraan sebesar 6,3 persen. Tahun ini, inflasi diperkirakan berada di rentang 5,4 hingga 5,6 persen.

Keyakinan Dian bahwa kenaikan harga atau inflasi bakal semakin terkendali pada 2023, diperkirakan membuat konsumsi masyarakat kelas menengah, meningkat. Minimal terjaga stabil yang efektif mengungkit perekonomian. “Faktor penopang pertumbuhan ekonomi lain pada 2023 adalah investasi yang menjadi game changer. Kalau dilihat, ada fakta yang cukup menarik bahwa pertumbuhan terdapat peluang pertumbuhan investasi dari semakin meningkatkan investasi basic metal,” imbuhnya.

Upaya pemerintah melakukan hilirisasi sumber daya alam membuat sumbangan investasi basic metal meningkat signifikan hingga mencapai 25 persen pada 2022 dari sebelumnya 9 persen pada 2021.

Sementara itu, dengan realisasi belanja pemerintah yang baru mencapai sekitar 76 persen pada Oktober 2022 karena normalisasi belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), belanja pemerintah pada 2023 pun diperkirakan akan bertumbuh lebih tinggi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Memang akan ada penyesuaian belanja PEN karena kasus COVID-19 mengalami penurunan, tapi pemerintah juga akan memulai mendorong belanja di sektor produktif seperti infrastruktur dengan berbagai proyek yang diharapkan menjadi bantalan perekonomian menghadapi risiko ekonomi global,” ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah lembaga internasional merilis proyeksi ekonomi Indonesia di bawah 5 persen. paling akhir adalah The Fitch Ratings memerkirakan perekonomian Indonesia pada 2023 berada di level 4,8 persen. Turun 1 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,8 persen.

Menurut The Fitch, pelemahan ekonomi Indonesia dipicu sejumlah indikator ekonomi. Semisal, pelemahan permintaan komoditas, baik dari dalam maupun luar negeri. Faktor lainnya adalah lonjakan inflasi yang membuat Bank Indonesia (BI) harus terus mengerek suku bunga acuan.

Pun demikian Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023, sebesar 4,8 persen. Dan, Bank Dunia (World Bank) ikutan memangkas proyeksi ekonomi Indonesia pada 2023 dari 5,1 persen, menjadi 4,8 persen. Intinya, baik The Fitch, ADB maupun World Bank kompak meramalkan perekonomian Indonesia pada tahun depan, tersungkur di bawah 5 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button