Market

Libur Nataru Masih Jauh, Timnas AMIN Prihatinkan Kenaikan Harga Bahan Pangan

Juru Bicara Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Reynaldi Sarijowan mengaku miris dengan kenaikan harga yang tidak lazim. Biasanya, kenaikan harga terjadi sepekan sebelum libur Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

“Ini libur Nataru 2023-2024 masih sebulan lagi, tapi harga bahan pangan sudah naik. Malah naiknya tak bisa dibendung. Masih banyak tugas dan pekerjaan rumah pemerintah yang belum terselesaikan,” kata Reynald, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Harga bahan pangan mulai beras, cabai, gula pasir dan beberapa komoditas lain, kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) itu, terpantau naik.

Bahkan, harga bawang merah sudah di angka Rp34.000-Rp35.000 per kilogram (kg), biasanya Rp30.000/kg. Demikian pula bawang putih naik menjadi Rp41,000 per kg, sebelumnya Rp35.000/kg. Harga ayam naik menjadi Rp41,000/ekor, biaanya Rp36.000/ekor, telor stabil tinggi di level Rp28.000/kg

“Beberapa komoditas yang sudah naik jauh sebelum Nataru 2024 adalah beras medium Rp13,000 per kilogram, gula pasir yang awalnya Rp15,000 menjadi Rp18,000 per kilogram,” kata dia.

Sedangkan cabai, kenaikannya cukup fantastis, di atas 100 persen. Misalnya, cabai merah keriting Rp88,500 per kg, cabai besar Tw Rp82,000 per kg. Paling mahal cabai rawit merah menembus Rp110.000 per kg.

Namun, kata Reynald, beda cerita jika Anies Baswedan dan Muhaimim Iskandar atau Cak Imin, terpilih menjadi presiden dan wakil presiden (wapres) 2024-2029. Harga bahan pangan bisa lebih terkendali, tidak seperti saat ini.

“Pak Anies akan melakukan upaya-upaya penguatan produksi dalam negeri. Sehingga stok mencukupi. Apalagi menjelang Nataru, dan memastikan harga pangan akan murah ketika permintaan tinggi, sekalipun,” kata Reynald.

Desain pangan akan tertata dengan baik, kata dia, adalah solusi utama. Untuk merealisasikannya perlu keterlibatan banyak pihak. Mulai ahli pertanian, petani, pedagang pasa. “Termasuk kita akan memastikan pupuk sampai di tangan petani,” imbuhnya.

Dia menjamin, tak adalagi emak-emak yang mengeluhkan harga bahan pangan mahal. Seluruh upaya difokuskan untuk menjaga harga komoditas pangan bisa terjangkau masyarakat.

“Dalam hal ini, pemerintah harus hadir untuk memastikan sentra-sentra pertanian memiliki kepastian untuk menanam. Memiliki kepastian untuk menjual hasil panen langsung ke pasar tradisional,” jelasnya.

Kalau itu terjadi, lanjutnya, tentu saja, harga bahan pangan di tingkat petani, tidak akan jauh berbeda dengan harga di pasar tradisional. Alhasil, petani sejahtera dan pedagang pasar bisa mengoleksi untung. “Pak Anies dan Gus Imin-lah jawaban atas segala sengkarut harga pangan di republik ini,” paparnya. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button