Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, yang diprediksi berpotensi turunnya hujan dengan intensitas lebat dan gelombang tinggi.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan ada tiga fenomena yang diprediksi akan bergabung, yaitu musim hujan yang dipengaruhi oleh La Nina lemah, munculnya potensi monsun Asia, dan keberadaan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO).
“Ketiga fenomena ini akan menyebabkan peningkatan curah hujan di beberapa daerah, seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan sebagian Nusa Tenggara. Namun, curah hujan ini tidak merata, dengan beberapa daerah mengalami penambahan hingga 15-20 persen,” kata Guswanto, Jumat (23/11/2024).
Selain hujan, BMKG juga mengingatkan adanya peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah, khususnya di Laut China Selatan, Samudera Hindia bagian barat, dan Samudera Hindia bagian selatan.
“Wilayah-wilayah yang perlu diwaspadai antara lain Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Lombok, karena gelombang tinggi dapat datang dari utara ke selatan, berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran,” ujarnya.
Guswanto menambahkan bahwa puncak musim hujan diprediksi terjadi pada dua periode, yaitu November-Desember untuk sebagian Sumatera, dan Januari-Februari untuk sebagian Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, Guswanto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tenang, dan mempersiapkan diri dengan baik. Ia menyarankan agar masyarakat memeriksa kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan, terutama pada sore atau malam hari.
“Kami terus mengupdate informasi cuaca setiap 30 menit dan memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi perjalanan masyarakat, terutama saat mudik Natal dan Tahun Baru,” pungkasnya.