Market

Lima Alasan Investor Arab Saudi tak Sudi Biayai Proyek IKN Nusantara

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira tidak yakin investor Arab Saudi tertarik menanam duitnya ke proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Kepada Inilah.com, Selasa (29/3/2022), Bhima membeberkan sejumlah alasan kenapa investor Arab Saudi sulit tertarik masuk ke proyek IKN Nusantara. “Pertama, Arab Saudi saat ini tengah mendorong investasi di sektor migas. Karena momentum harga minyak mentah sedang tinggi. Tercatat perusahaan migas Saudi Aramco meningkatkan investasi sebesar 50% lebih tinggi sepanjang 2022,” tutur Bhima.

Kedua, lanjut Bhima, kalaupun Arab Saudi tertarik berinvestasi di negara lain, perlu ada jaminan bisa selaras dengan visi Arab Saudi 2030 yang masuk green energy, teknologi dan pertanian. “Sedangkan IKN Nusantara tidak cocok dengan visi Saudi tersebut, apalagi dalam proses pembebasan lahan IKN rentan konflik dengan keberlanjutan lingkungan hidup. Ketiga, porsi investasi asal Arab Saudi sejauh ini sangat kecil dan cenderung turun dalam 10 tahun terakhir,” jelasnya.

Menurut analisa Bhima, Arab Saudi bisa jadi lebih tertarik untuk membangun bisnis di Malaysia. Karena. instrumen keuangan di negeri jiran itu, relatif lebih lengkap ketimbang Indonesia. Khususnya instrumen syariah.

“Keempat, pasca mundurnya SoftBank, semakin banyak investor yang ragu berinvestasi di IKN Nusantara. Karena belum jelasnya proposal teknis dan jaminan penduduk IKN dalam jangka panjang. Kelima, konflik Rusia dan Ukraina, membuat risiko berinvestasi di proyek infrastruktur, cenderung meningkat,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button