News

Lima Gempa Paling Mematikan di Timur Tengah Sepanjang Sejarah

Gempa bumi besar berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki tenggara dan Suriah utara pada Senin (6/2), menewaskan sedikitnya 3.800 orang, seperti ditulis Wall Street Journal pagi (7/2) ini, dan melukai ribuan lainnya.

Timur Tengah telah mengalami sejumlah besar gempa selama berabad-abad, termasuk beberapa kejadian terburuk yang tercatat dalam sejarah. Gempa hari Senin berdampak besar pada Provinsi Hatay di Turki, serta provinsi di Suriah barat laut– sebelumnya telah mengalami dua gempa paling mematikan di dunia.

Mungkin anda suka

Iran, Palestina dan Mesir juga telah hancur oleh gempa bumi, merusak bangunan bersejarah dan membunuh puluhan ribu orang dalam prosesnya. Berikut ini lima gempa paling mematikan yang terjadi  di wilayah ini selama dua ribu tahun terakhir:

1138: Aleppo, Suriah

Gempa bumi yang melanda Aleppo Suriah pada 11 Oktober 1138 adalah salah satu gempa bumi terparah dalam sejarah. Bencana tersebut diyakini telah menewaskan sekitar 230.000 orang, menurut sejarawan Mesir-Islam abad ke-15, Ibnu Taghribirdi.

Bencana terjadi di daerah Suriah utara yang terletak di antara lempeng tektonik Arab dan Afrika. Benteng Aleppo benar-benar runtuh, sementara benteng Muslim di al-Atarib (sekarang bagian dari Provinsi Aleppo modern) juga rata seraya menewaskan 600 penjaga kota.

Saat itu, Aleppo mengalami pergolakan akibat pertempuran antara pasukan Muslim dan tentara salib. Benteng Tentara Salib di dekat Harem, yang terletak di provinsi Idlib Suriah yang dikuasai oposisi, rata dengan tanah.  Gempa besar itu adalah yang pertama dari banyak yang menghancurkan wilayah Suriah utara dan Turki barat antara tahun 1138 dan 1139.

856: Damghan, Iran

Gempa 856 di Damghan, Iran utara, juga merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah dunia. Pada 22 Desember 856, gempa besar berkekuatan 7,9 dan intensitas X (tingkat maksimum pada skala intensitas Mercalli) terjadi di daerah pegunungan Alborz di Iran.

Diperkirakan bencana membunuh sekitar 200.000 orang, meskipun angka tersebut masih diperdebatkan. Survei Geologi AS mencatatnya sebagai gempa paling mematikan keenam dalam sejarah. Kota Damghad hancur secara signifikan, juga beberapa daerah di sekitarnya.

Damghad adalah ibu kota provinsi Qumis, Persia abad pertengahan hingga dihancurkan pada tahun 1723. Iran terletak di antara lempeng Arab dan Eurasia, yang sering bertabrakan, mengakibatkan gempa bumi yang menghancurkan.

526: Antiokhia, Turki

Gempa bumi 526 mematikan melanda kota Antiokhia Bizantium saat itu, yang terletak di Provinsi Hatay di Turki modern.

Gempa tersebut disebabkan oleh lokasi Antiokhia tepat di atas konvergensi tiga lempeng tektonik: Afrika, Arab, dan Anatolia. Konvergensi yang sama mengakibatkan gempa hari Senin di Provinsi Hatay.

Dalam bencana alam tersebut, 250 ribu orang tewas, menurut beberapa perkiraan. Banyak dari kematian ini bukanlah akibat dari gempa awal, tetapi dari serangkaian kebakaran yang terjadi setelah gempa. Besarnya kemungkinan 7,0, menurut perkiraan modern.

Domus Aurea, sebuah gereja segi delapan besar, termasuk di antara bangunan terkemuka yang hancur akibat kobaran api. Beberapa peneliti percaya bahwa jumlah korban tewas yang sangat besar mungkin disebabkan oleh Antiokhia yang mengadakan festival tahunan Hari Kenaikan Kristen, yang menarik para pelancong dari seluruh Kekaisaran Bizantium.

Kaisar Justinian, yang naik takhta Bizantium setahun setelah gempa, menghabiskan banyak uang untuk membangun kembali kota. Hal yang sia-sia, karena kota itu dijarah oleh Persia lebih dari satu dekade kemudian.

1033: Lembah Yordan, Palestina

Gempa 1033 di Lembah Yordan di Palestina menghancurkan sebagian besar wilayah Levant. Gempa itu berkekuatan antara 6,7 dan 7,1, menurut sebagian besar sarjana, dan menewaskan sedikitnya 70.000 orang.

Bencana tersebut terkait dengan celah Laut Mati, serangkaian garis patahan antara lempeng tektonik Afrika dan Arab yang telah menyebabkan banyak gempa bumi dalam dua milenium terakhir. Kota Nablus, Jericho, Hebron, Tiberias, Ashkelon dan Akka hancur cur! Sebuah masjid di Gaza hancur, demikian pula tembok ratapan dan gereja di kota tua Yerusalem.

Istana Hisham, situs utama Islam awal di Jericho yang masih dikunjungi hingga hari ini, juga hancur. Kerusakan juga dilaporkan terjadi di beberapa bagian Suriah dan Mesir. Menurut catatan sejarah, kehancuran mengikuti pola yang mirip dengan gempa bumi tahun 749 di Galilea, yang menewaskan puluhan ribu orang.

1754: Kairo, Mesir

Puluhan ribu orang tewas dalam gempa dahsyat di Kairo Mesir pada 1754. Gempa bumi, diperkirakan berkekuatan 6,6, diyakini telah mengakibatkan 40.000 kematian di kota Kekaisaran Ottoman saat itu.

Sejumlah besar bangunan di Kairo runtuh, menewaskan banyak penduduk. Bagian dari Kota Orang Mati, area pekuburan dan kuburan era Islam di Kairo, dihancurkan. Biara Saint Catherine di semenanjung Sinai, sekarang menjadi situs Warisan Dunia Unesco, juga rusak dan kemudian diperbaiki. [Middle East Eye]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button