Lima Obat yang tidak Boleh Dikonsumsi Bersama Teh dan Kopi
Jutaan orang memulai harinya dengan secangkir kopi dan teh, yang bertindak sebagai pencahar karena kandungan kafeinnya. Penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat merangsang lambung, mengubah waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati sistem pencernaan.
Namun, kopi dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, memengaruhi penyerapannya ke dalam aliran darah. Minum kopi saat minum obat dapat memengaruhi efektivitasnya karena kafein dapat secara signifikan memengaruhi penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.
Demikian pula, teh biasanya mengandung lima alkaloid, termasuk kafein, nikotin, teobromin yang dapat mengganggu pengobatan dan mengurangi kemanjurannya atau bahkan mencegah penyerapannya dalam aliran darah.
Ada beberapa obat-obatan tertentu yang memang tidak boleh diminum dengan kopi karena interaksi ini. Antibiotik, misalnya, digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi bakteri dengan merangsang sistem saraf pusat. Karena kopi juga merupakan stimulan, mengonsumsi keduanya secara bersamaan dapat menyebabkan kegelisahan dan insomnia. Hal ini dapat menyebabkan masalah tidur jangka panjang.
Obat alergi seperti fexofenadine juga harus dihindari bersama kopi. Kombinasi tersebut dapat merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan dan meningkatkan gejala kegelisahan.
Obat hipotiroidisme, yang digunakan untuk mengobati kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon, dapat menjadi jauh kurang efektif jika dikonsumsi bersama kopi. Kopi dapat menurunkan penyerapan obat tiroid hingga lebih dari setengahnya.
Obat asma, yang membantu merelaksasi otot paru-paru dan memperlebar saluran udara, merupakan kategori lain yang terpengaruh oleh kopi. Kafein, sebagai bronkodilator ringan, dapat mengurangi efektivitas obat-obatan ini, yang sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Dokter mencatat bahwa ketika bronkodilator berinteraksi dengan kopi, obat tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, gelisah, sakit perut, dan mudah tersinggung, terutama pada anak-anak.
Obat diabetes juga terpengaruh oleh kopi. Ketika dicampur dengan gula atau susu, kopi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara instan dan memengaruhi kemanjuran obat diabetes. Selain itu, kafein sendiri dapat memperburuk gejala bagi penderita diabetes. Obat-obatan Alzheimer sangat dipengaruhi oleh konsumsi kopi.
Penyakit Alzheimer, yang sebagian besar menyerang mereka yang berusia di atas 65 tahun, merupakan gangguan otak yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif. Jutaan orang mengonsumsi obat untuk Alzheimer. Namun, dokter memperingatkan bahwa obat-obatan seperti donepezil, rivastigmine, dan galantamine sangat dipengaruhi oleh kafein.
Kafein memperketat sawar darah-otak dan menurunkan efek obat. Obat-obatan Alzheimer melindungi neurotransmitter asetilkolin, dan minum kopi dalam jumlah banyak telah terbukti merusak efek perlindungan tersebut.
Jelas meskipun kopi merupakan rutinitas pagi yang populer bagi banyak orang, kehati-hatian diperlukan saat mengonsumsi obat-obatan tertentu. Dari antibiotik hingga obat-obatan tiroid, obat-obatan asma dan diabetes, dan pengobatan Alzheimer, kafein dapat memengaruhi cara kerja obat-obatan ini, sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan waktu dan kombinasi konsumsi kopi dan asupan obat.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)