Aksi pengrusakan logistik pemilu terjadi di lima distrik yang tersebar di Kabupaten Paniai, Papua Tengah menjelang hari pemungutan suara yang akan digelar pada Rabu (14/2/2024) besok.
Belum diketahui penyebab aksi massa yang tiba-tiba datang dan merusak kotak suara dan surat suara yang hendak didistribusikan petugas.
Ketua Bawaslu Paniai, Stephanus Gobai menjelaskan aksi pengrusakan terjadi pada Senin (12/2/2024) kemarin di lima distrik. “Distrik Aweida, Yagai, Kebo, Muye, yang kelima saya kurang tahu (lupa),” katanya, Selasa (13/2/2024).
Menurutnya, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Distrik (Pandis) dan Panitia Pemungutan Distrik (PPD) setempat mengenai kejadian tersebut.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, logistik pemilu berupa kotak suara dan surat suara tersebar di jalan bahkan berceceran di sungai. Aksi terjadi lantaran adanya isu kecurangan terselubung yang diduga dilakukan oleh kepala daerah. Massa menduga penguasa di Paniai memiliki hubungan darah dengan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bahkan sebelumnya aksi kericuhan juga terjadi di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai pada Minggu (11/2/2024). Massa membakar kantor distrik karena kecewa lokasi pemungutan suara dipindah ke distrik lain.
Menanggapi hal ini Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan pihaknya akan mengirim personel ke lokasi supaya situasi kondusif hingga hari pemungutan suara dimulai.
“Saya mengingatkan kepada kapolres yang ada di Puncak, Intan Jaya, dan Nduga agar meningkatkan kewaspadaan supaya tidak lagi kejadian yang menggangu jalannya coblos,” ujarnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar