News

LSI Denny JA: 74,2 Persen Publik Puas dengan Jokowi, Airlangga dan Sri Mulyani Punya Peran

Rabu, 23 Nov 2022 – 18:50 WIB

LSI Denny JA

Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil surveinya bertajuk “Efek Dukungan Jokowi terhadap Elektabilitas Pasangan Capres” di Jakarta, Rabu (23/11/2022) (Foto: Antara/LSI Denny JA)

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mereka. Hasilnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo mencapai 74,2 persen. Publik selama ini merasa ekonomi Indonesia memiliki daya tahan karena peran Jokowi, di samping ada andil Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Sri Mulyani.

“Publik puas dengan kinerja Jokowi. Tingkat kepuasan terhadap Jokowi berada di angka 74,2 persen,” kata Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Menurut dia, publik selama ini juga merasa ekonomi Indonesia memiliki daya tahan karena peran Jokowi. Ketika ditanyakan siapa yang paling bertanggung jawab sekaligus berjasa atas daya tahan ekonomi Indonesia, kata dia, masyarakat menjawab Presiden Jokowi sebesar 30,4 persen.

Di urutan kedua ada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan 22,7 persen dan posisi ketiga ada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pilihan Calon Presiden

Kendati demikian, kata Adjie, kepuasan terhadap Jokowi ini tidak mempengaruhi pilihan calon presiden (capres) di Pilpres 2024. “Publik juga merasa ekonomi memiliki daya tahan karena peran Jokowi. Tapi pilihan publik pada pasangan capres tak banyak dipengaruhi oleh Jokowi,” tuturnya.

Dia pun menjelaskan mengapa dukungan Jokowi mempengaruhi elektabilitas pasangan capres hanya di bawah 2 persen, padahal publik puas dengan kinerja Jokowi. Hal itu, kata Adjie, pilihan publik kepada calon pasangan capres nisbi otonom, tidak banyak dipengaruhi oleh endorsement (dukungan) tokoh manapun.

“Bahkan, untuk kasus perpanjangan pemilu atau Jokowi 3 periode, walau mayoritas publik puas pada kinerja Jokowi, mayoritas publik menolak Jokowi 3 periode dan perpanjangan pemilu,” ucap Adjie.

Survei yang dilakukan pada 10-19 Oktober 2022 ini menggunakan metodologi multistage random sampling. Ada 1.200 responden yang diwawancara secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error dari survei ini ± 2,9 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button