LSI Denny JA: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Prabowo Terjaga Jelang 100 Hari Pemerintahan


Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menerbitkan temuan terbarunya soal kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto, jelang 100 hari pemerintahannya. Hasilnya, publik masih menilai kerja pemerintah mengesankan.

Pendiri LSI Denny JA, Denny Januar Ali menyatakan, Prabowo mendapat sentimen positif dalam tujuh program kerjanya. Mencakup swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah, target pertumbuhan ekonomi 8 persen salah satunya melalui transisi menuju energi hijau, makan bergizi gratis untuk menghapus stunting, pembangunan 3 juta rumah, kenaikan upah minimum nasional (UMN) hingga 6,5 persen pada 2025, dan bantuan gizi untuk ibu hamil serta ibu menyusui.

“Dalam penilaian sentimen, hanya dipilih sentimen positif dan sentimen negatif. Yang netral tidak diikutsertakan. Penelitian dilakukan selama satu bulan dari tanggal 20 November 2024 sampai dengan 20 Desember 2024,” kata Denny JA dalam paparan riset catatan akhir tahun 2024, dikutip Jumat (27/12/2024).

Dia memaparkan, program perbaikan kesehatan ibu hamil dan menyusui meraih sentimen positif sebesar 53,7 persen dan negatif 46,3 persen. Untuk program swasembada pangan dengan mencetak sawah 4 juta hektare dalam 3-4 tahun, meraih sentimen positif 70,0 persen dan negatif 30,0 persen.

Selain itu, Denny menjelaskan program alokasi anggaran besar untuk kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah, sebanyak 71,6 persen merespons positif dan 28,4 persen negatif.

“Dukungan kuat muncul dari masyarakat, khususnya terkait kesejahteraan guru. Tantangan utamanya adalah memastikan keadilan distribusi anggaran,” ujarnya.

Pada program target pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui tujuh sektor utama, termasuk transisi energi hijau meraih sentimen positif 58,0 persen dan negatif 42,0 persen. Lalu, program kelima yang juga mendapat perhatian adalah penurunan prevalensi stunting dan program makan bergizi gratis berbasis pangan lokal, meraup sentimen positif 52,7 persen dan negatif 47,3 persen.

“Publik menyambut baik fokus Pemerintah pada masalah stunting. Tantangan utamanya distribusi program yang merata hingga daerah terpencil,” ucap Denny.

Masih pada bidang ekonomi, isu terkait penyediaan 3 juta rumah, termasuk 2 juta rumah di desa melalui UMKM lokal mendapat sentimen positif 53,7 persen dan negatif 46,3 persen.

Program ini kata Denny, dianggap sebagai langkah maju untuk mengatasi perumahan bagi masyarakat miskin, namun kritikan publik masih menyertai khususnya terkait pendanaan dan waktu realisasi.

Pemerintahan Prabowo juga akan mencanangkan kenaikan upah minimum nasional (UMN) sebesar 6,5 persen pada 2025. Denny menyebut bahwa isu ini telah mendapatkan 52,6 persen sentimen positif dan 47,4 persen sentimen negatif.

Akan tetapi, ada satu wacana yang digulirkan Presiden Prabowo dan mendapat respons negatif, yaitu pemilihan kepala daerah melalui DPRD, hanya 23,7 persen di antaranya sentimen positif, dan 76,3 persen sentimen negatif.

Denny JA menyarankan pemerintah untuk fokus pada implementasi program-program yang direspons positif oleh publik, meningkatkan transparansi, dan memastikan program-program kerja pemerintah inklusif. Artinya menjangkau seluruh daerah dan kelompok masyarakat.

“Sebaiknya tak lagi menggulirkan wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD karena kontraproduktif. Publik khawatir wacana itu jika terwujud dapat melemahkan demokrasi, dan meningkatkan risiko korupsi,” ucap dia.

Sekadar catatan, penelitian dilakukan selama satu bulan sejak 20 November hingga 20 Desember 2024. Pengukuran survei tersebut dinilai dari performa pemerintahan Prabowo di forum internasional, pidato publik atas berbagai isu khususnya mengenai retorika yang keras terhadap koruptor.

Metodologi penelitian menggunakan pendekatan komputasional, yang dilakukan salah satunya dengan memetakan persepsi publik dalam platform-platform digital, di antaranya seperti media sosial, media-media berbasis web, forum-forum diskusi online, dan podcast.