News

LSI Denny JA: PDIP Ungguli Pemilih Digital Kalangan ‘Wong Cilik’

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan PDI Perjuangan paling besar mengantongi ceruk pemilih digital yang masuk ke dalam kategori pendidikan rendah dan berpenghasilan rendah. Dengan begitu, pemilih digital dari kalangan ‘wong cilik’ masih mendominasi dan nyaman menjadi konstituen PDIP di Pilpres 2024.

Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/7/2022),  menyampaikan pengguna Facebook dan WhatsApp yang terkategori berpendapatan rendah di bawah Rp3 juta per bulan menjatuhkan pilihannya pada PDIP sebesar 24,9 persen.

Mungkin anda suka

Sedangkan, poros koalisi Partai Gerindra dan PKB mengantongi 19,1 persen, dan koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, PPP, dan PAN meraup sekitar 17,2 persen.

Selain itu, pengguna media sosial yang berpendidikan rendah setingkat SMP ke bawah juga masih menjadi konstituen PDIP yang dominan berkisar 25 persen. Sementara, poros Partai Gerindra dan PKB mendapatkan 18,7 persen dan KIB sebesar 18,1 persen.

Menurutnya, keunggulan PDIP di segmen pemilih digital ‘wong cilik’ dipengaruhi slogan PDIP yang telah digagas sejak lama, sehingga PDIP lebih unggul mengeruk pemilih digital yang berpendidikan dan berpenghasilan rendah dibandingkan KIB dan poros Partai Gerindra-PKB.

“PDIP masih unggul dari koalisi lain. Sejak Orde Baru, PDIP mengkampanyekan partai wong cilik, apalagi Bu Megawati dianggap seperti ibunya wong cilik. Sampai saat ini dibandingkan koalisi lain, PDIP unggul di segmen wong cilik,” ujar Mulyana.

Branding PDIP sebagai partai wong cilik sudah mengakar sejak lama,” pungkasnya.

Diketahui, LSI Denny JA merilis tumbuhnya pengguna media sosial Facebook dan WhatsApp di atas 50 persen jelang perhelatan Pilpres 2024.

Lonjakan pengguna media sosial dapat menjadi ceruk dan kantung pemilih besar saat Pilpres 2024 yang akan berdampak besar pada keterpilihan calon Presiden di 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button