News

Luhut Bicara Kenaikan BBM Lagi, Singgung Keputusan Akhir di Jokowi

Minggu, 21 Agu 2022 – 10:45 WIB

Whatsapp Image 2022 08 19 At 14.58.16 - inilah.com

Menko Marves Luhut Pandjaitan. Foto: Antara

Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan kembali membicarakan potensi kenaikan BBM, setelah sebelumnya menyatakan terbuka kemungkinan Presiden Jokowi menaikan harga BBM pada pekan depan, ketika memberi kuliah umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan virtual, Jumat (19/8/2022). Kali ini, politisi Golkar menyinggung kebijakan tidak populer itu masih digodok dan keputusan akhir ada di tangan Presiden Jokowi.

Melalui keterangan pers yang disampaikan Minggu (21/8/2022), Luhut mengingatkan, APBN menanggung subsidi dan kompensasi energi hingga Rp502 triliun. Artinya dibutuhkan penyesuaian kebijakan untuk mencegah anggaran subsidi membengkak.

“Yang perlu diingat, keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun, langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan pasokan Pertamina untuk Pertalite dan Solar tetap lancar distribusinya,” kata Luhut.

Dia menekankan, tingginya harga minyak mentah dunia mengakibatkan gap pada harga keekonomian dan harga jual Pertalite dan Solar. Serupa dengan pernyataan yang disampaikan dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Luhut juga mengatakan harga BBM di Indonesia relatif murah dibanding mayoritas negara di dunia.

“Pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat,” tuturnya.

Luhut menambahkan pemerintah tengah melakukan simulasi skenario pembatasan volume. “Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan,” imbuhnya.

Namun demikian, Luhut memastikan pemerintah akan memperhitungkan rencana ini dengan sangat berhati-hati. Sebab perubahan kebijakan subsidi dan kompensasi energi nantinya perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti tingkat inflasi, kondisi fiskal, dan juga pemulihan ekonomi.

“Anggaran subsidi dan kompensasi energi nantinya dapat dialihkan untuk sektor lain yang lebih membutuhkan dan masyarakat yang kurang mampu mendapat program kompensasi,” lanjutnya.

Dalam upaya mengurangi subsidi dan kompensasi energi ini, pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah lain seperti percepatan B40 dan adopsi kendaraan listrik. Sebelumnya Luhut menyinggung Jokowi bakal menaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar pada pekan depan karena sudah membebani APBN.

Dia mengakui kebijakan menaikan harga BBM pada situasi sekarang ini tidak mudah karena bisa mengakibatkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Namun keputusan tersebut harus diambil. Bahkan Jokowi sudah memberi indikasi bakal menerapkan kebijakan tersebut.

“Nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa bagaimana mengenai kenaikan harga ini (BBM subsidi). Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian karena kita harga BBM termurah di kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita,” kata dia.

Secara terpisah, Wapres Ma’ruf Amin juga menyebutkan kenaikan harga BBM subsidi masih dalam tahap pembahasan. Pemerintah masih mencari cara agar APBN mampu menopang subsidi, apabila terjadi kenaikan harga maka hal itu dilakukan agar subsidi bisa terus berlanjut.

“Ini sedang dipikirkan. Jadi masih dalam penggodokan, masih dalam pembahasan, apakah akan dinaikkan atau tidak,” kata Wapres usai menghadiri Acara Haul Ulama Indonesia Ke-23 Tahun Almarhum Habib Umar Bin Hood Alatas di Depok, Jawa Barat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button