Market

Maaf Pertalite Tidak Turun, Sri Mulyani dan Nicke Widyawati Bilang Begini

Ketika harga minyak dunia turun, logika awam menyimpulkan, harga BBM turun. Namun, hanya BBM nonsubsisi yakni Pertamax cs yang turun. Sedangkan BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar bertahan mahal.

Ditanya soal ini, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menerangkan bahwa harga BBM subsidi tergantung kepada sejumlah faktor. Yakni, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP), nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS, serta volume pemakaian BBM subsidi (Pertalite dan Solar).

“BBM subsidi ini akan sangat tergantung pada ICP kita, kursnya dan volume. Khususnya kita melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi terus menguat, tentunya permintaan akan meningkat, sehingga pemrintah berupaya melihat di satu sisi menjaga arah reformasi supaya tetap sasaran,” ungkap Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Pada Desember 2022, Kementerian ESDM menetapkan rata-rata ICP sebesar US$76,66 per barel. Angka ini turun dibandingkan ICP November 2022 sebesar US$87,50 per barel. “Jadi pemerintah akan terus memantau perkembangan harga walaupun sekarang (minyak mentah) masih cukup tinggi,” kata Sri Mulyani.

Sedangkan, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, harga Pertalite dan Solar tidak turun, karena pemerintah sudah menggelontorkan subsidi yang cukup besar untuk kedua jenis BBM itu.

“Solar, Pertalite harganya tetap. Karena hari ini yang dibantu pemerintah (subsidi) besar sekali. Solar Rp6.800/liter, padahal kalau (harga) kompetitor lebih dari dua kali lipat. Yang subsidi besar jadi Rp6.500-an, hampir sama (dengan harga jual),” kata Nicke saat di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2022).

Pertamina, kata Nicke, menjual solar dengan harga diskon. Yakni, setengah dari harga pasar. Sedangkan Pertalite yang dibanderol Rp 10.000/liter masih lebih murah ketimbang kompetitor.

Ketika negara di dunia mengalami peningkatan harga, Indonesia justru berhasil tidak menaikkan harga. Karena, pemerintah menetapkan subsidi yang besar. “Pertalite, kompetitor jual Rp12.000, Rp13.000, ini subsidi pemerintah masih besar lho,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button