Market

Mahalnya Telur Ayam Bikin BI Kerek Proyeksi Inflasi Desember 2022

Inflasi Desember 2022, diprediksikan Bank Indonesia (BI) berada di level 0,48 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Salah satunya dipicu mahalnya telur ayam.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jakarta, Jumat (23/12/2022), menyebutkan, perkiraan inflasi itu, mengacu kepada Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu keempat Desember 2022.

Komoditas utama penyumbang inflasi Desember 2022 sampai dengan minggu keempat, yaitu telur ayam ras sebesar 0,08 persen (mtm), beras dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,04 persen (mtm), serta daging ayam ras, tomat, dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,03 persem (mtm).

Di samping itu, minyak goreng, rokok kretek filter, dan tarif air minum PAM masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen (mtm), serta kangkung, bayam, bensin, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sejumlah komoditas tercatat menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah dan bawang merah masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Erwin.

Bank Indonesia (BI) dalam Rencana Anggaran Tahunan BI (RATBI) menargetkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2023 menurun ke level 3,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Selain mengendalikan inflasi, pada tahun depan BI juga akan terus mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih stabil, bahkan lebih menguat ke level Rp15.070 per dolar AS.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button