News

Mahasiswa yang Tewas Ditabrak Eks Kapolsek Cilincing Jadi Tersangka, Ini Alasannya

Polisi menetapkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tewas tertabrak mobil pada 6 Oktober 2022 di Jagakarsa, Jakarta Selatan justru ditetapkan sebagai tersangka, karena dianggap lalai.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman menjelaskan mahasiswa yang tewas bernama Muhammad Hasya Atallah Saputra, setelah sepeda motor yang dikendarainya berhadapan dengan mobil Mitsubishi Pajero yang dikemudikan AKBP (Purn) Eko Setio Budi Wahono.

“Penyebab terjadinya kecelakaan si korban sendiri, kenapa dijadikan tersangka ini. Dia yang menyebabkan karena kelalaiannya menghilangkan nyawa orang lain dan dirinya sendiri. Karena kelalaiannya dia meninggal dunia. Karena kelalaiannya korban dalam mengendarai sepeda motor sehingga nyawanya hilang sendiri ” kata Latif, kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).

Menurutnya, korban tewas karena kelalaiannya sendiri dalam mengendarai sepeda motor, terlebih lagi saat itu ruas jalan sedang licin karena diguyur hujan, korban melaju dengan kecepatan kurang lebih 60km/jam. Ini berdasarkan keterangan saksi yang berada di belakangnya.

“Temannya dia sendiri menerangkan, bahwa pada saat itu tiba-tiba ada kendaraan di depan korban mau belok ke kanan. Sehingga korban melakukan pengereman mendadak,” lanjut Latif.

Akibat dari rem yang mendadak, korban lalu tergelincir bersamaan dengan kendaraannya yang berpindah ke jalur kanan. Dalam waktu yang bersamaan, AKBP Eko yang juga mantan Kapolsek Cilincing sedang mengendarai mobil di jalur tersebut dengan kecepatan 30km/jam.

“Nah pak Eko dalam waktu ini tidak bisa menghindari karena sudah dekat. Jadi memang bukan terbentur dengan kendaraan Pajero, tapi jatuh ke kanan diterima oleh Pajero, sehingga terjadilah kecelakaan,” paparnya.

Latif melanjutkan, kronologi ini berdasarkan keterangan saksi yang dikumpulkan. Termasuk hasil bukti bekas jatuh kendaraan dan titik tabrak.

Mantan Dirlantas Polda Jawa Timur ini mengatakan, dengan demikian bukan AKBP (purn) Eko Setio Budi Wahono yang lalai hingga menghilangkan nyawa, namun korban yang kurang berhati-hati dalam mengendarai motor.

“Karena dia penyebabnya, kurang kehati-hatian dalam mengendarai sepeda motor. Harusnya kita dalam berkendara itu harus mengantisipasi kayak tadi tiba-tiba belok. Dia seharusnya dalam cuaca hujan tadi harus tahu kondisi. Tiba-tiba arah belok ngerem mendadak jatuh, tidak bisa mengendalikan kendaraannya,” tandas Latif.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button