Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko polhukam) Mahfud MD soroti kekayaan Rafael Alun pejabat Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang kini sudah mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurutnya, harta kekayaan yang dimiliki Rafael Alun tidak sesuai dengan profil pekerjaannya. Tak hanya itu, berdasarkan Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) menduga adanya pencucian uang.
“Saya punya suratnya dari Kejaksaan Agung dan dari PPATK itu sebenarnya tahun 2013, berdasarkan surat yang dibuat tahun 2012 dari Kejaksaan Agung, dan 2013 PPATK sudah berkirim surat pada KPK tentang adanya beberapa hal yang diduga, diduga pencucian uang dan proses didapat yang tidak sah oleh saudara Alun,” ujar Mahfud kepada wartawan di RS Mayapada, Jakarta Selatan usai menjenguk David, korban penganiayaan Mario, Selasa (28/2/2023).
Mahfud menjelaskan, tak hanya kasus penganiayaan David yang menjadi sorotan atas ulah anaknya yang bernama Mario Dandy, namun harta kekayaannya juga. Terlebih lagi, anak pejabat Ditjen Pajak itu kerap memamerkan kemewahannya melalui media sosial.
“Bukan karena kita benci, tetapi kita mau menegakkan hukum dan mendidik masyarakat di negeri ini, agar tidak menjadi hedonis, berfoya-foya memanfaatkan kesempatan,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Mahfud MD menegaskan dugaan pencucian uang ini masih akan dipelajari oleh pihak yang berwenang. Ia juga meminta agar pihak yang mengusut kasus dugaan pencucian uang ini bersikap profesional.
“Sekarang masih diduga dan KPK akan mempelajari apakah dugaan itu perlu ditelisik kesangkaan itu nanti kita lihat KPK pasti profesional, dan harus profesional,” tegasnya.
Melalui Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) menyebutkan, harta mantan Kepala Bagian Umum Kanwil Dirjen Pajak Jakarta (DJP) eselon III Rafael Alun Trisambodo mencapai kekayaan hingga Rp56 miliar. Nilai tersebut terus menjadi sorotan publik, yang dinilai harta kekayaannya dinilai tidak wajar sebagai pejabat eselon III.
Setelah anaknya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, Rafael Alun pun dicopot dari jabatannya yang selanjutnya ia memilih untuk mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebelumnya, seorang pelajar bernama David menjadi korban pengeroyokan oleh pengemudi Jeep Rubicon bernama Mario di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ketika itu korban sedang bermain di rumah temannya dan mendapat pesan dari mantan pacarnya yang mengaku ingin mengembalikan kartu pelajar. Korban pun mengirimkan lokasi rumah temannya tersebut.
Setelah dikabari sampai, korban pun keluar untuk menemuinya dan melihat ada mobil Jeep Rubicon warna hitam. Dari dalam mobil turun sejumlah orang dan mengajak korban ke sebuah gang yang sepi, kemudian korban langsung dikeroyok hingga tak sadarkan diri.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)