Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyatakan bahwa dirinya ingin mengembalikan citra tanah kelahirannya sebagai Pulau Garam. Hal tersebut ia ungkapkan ketika dirinya bercerita mengenai keluarga.
“Saya ini orang Madura, lahir di sini. Ayah ibu saya orang Pamekasan. Dulu Indonesia baru merdeka, ayah saya bisa jadi PNS di kantor kecamatan,” kata Mahfud dalam Halaqoh Kebangsaan di Pondok Pesantren Nahdlatut Thullab, Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024).
Atas dasar itulah, Mahfud mengklaim mengerti apa yang dibutuhkan oleh rakyat Madura. Menurutnya, masyarakat menginginkan pengembalian Madura sebagai pulau garam yang dapat diekspor ke seluruh dunia.
“Tapi sekarang pabrik garam di Madura itu rugi,” ungkapnya.
Dengan demikian, ia mengaku bertekad mengembalikan citra tanah kelahirannya tersebut. Bahkan, ia mengaku masalah ini sudah dibawa ke DPR RI pada tahun 2004 namun tak kunjung usai.
“Kenapa garam kita impor dari luar? Kita sendiri enggak mau memperbaiki yang kita punya,” ujarnya.
Selanjutnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ini juga menyoroti masalah tembakau yang juga menjadi penghasilan terbesar Pulau Madura. Akan tetapi, tembakau sendiri menjadi permainan para tengkulak untuk meraih keuntungan.
“Harganya dipermainkan, dibuat juga undang-undang (kesehatan) bahwa tembakau berbahaya,” ucapnya.
Rintangan ini pun yang nyatanya membuat para petani tembakau di Madura dan beberapa daerah lainnya kewalahan. Sementara hal ini berbanding terbalik dengan pengusaha rokok terbesar di Amerika.
“Ini kebijakan yang menurut saya harus ditinjau ulang sehingga petani tembakau bisa sejahtera tanpa buat rokok ilegal, harus legal. Orang itu jadi ilegal karena dipersulit, kita buat aturan yang mudah,” tandasnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar