News

Buka Suara soal Siaran Azan, Ganjar: Saya Tak Punya Sejarah Politik Identitas

Bacapres Ganjar Pranowo menjawab secara jelas pertanyaan publik berkenaan dengan dirinya, yang sempat muncul dalam tayangan azan di salah satu stasiun televisi swasta, milik Ketum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT) yang juga berkoalisi dengan PDIP.

“MNC punya tim kreatif kemudian mengajak saya dan saya pastikan dia punya kepentingan yang lain, apakah untuk company-nya, apakah untuk kepentingan yang lain. Dan kemudian dia mengajak saya dan saya sampaikan, saya tidak punya sejarah politik identitas,” tutur Ganjar di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diakses secara daring dari Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Saat ditanyai lebih lanjut mengenai kepentingan lain yang ia maksud dan mengapa dirinya tetap mau diajak membuat tayangan itu, ia hanya berkilah bahwa ada banyak program berikutnya yang juga sudah disiapkan.

“Sudah kita siapkan program berikutnya yang lain, dan pasti juga akan tayang di sana. Dan pada saat itu saya hanya mengingatkan, kalau ini masuk ke wilayah kampanye tolong dipertimbangkan, kecuali bukan wilayah kampanye, silakan Anda pakai dan itu akan terjadi,” kata dia.

Ia pun kembali menegaskan bahwa dirinya tak pernah menggunakan politik identitas. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini hanya ingin menunjukkan kepada publik identitas dirinya sendiri. “Saya menunjukkan saya suka lari, saya menunjukkan komunikasi dengan masyarakat, saya menunjukkan sikap-sikap yang lebih jelas,” ucap dia.

Meski tidak membantah secara jelas, dirinya mengungkap bahwa sisi agamis itu tidak ia jual. “Identitas saya akan banyak, tapi itu tidak saya jual, karena pada sisi yang lain saya bertemu dengan pendeta dan pastur dan itu diunggah lebih dulu sebelum muncul statement-statement,” tutur Ganjar.

Sebelumnya muncul dugaan soal upaya Ganjar memainkan politik identitas jelang Pilpres 2024. Dugaan ini menyeruak seiring munculnya sosok Ganjar dalam sebuah tayangan azan salah satu stasiun televisi milik pucuk pimpinan Partai Perindo, Hary Tanoe.

Dalam video yang dilihat, tayangan azan magrib itu dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat. Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid. Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum. Tayangan ini pun menuai banyak kritik. 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button