Manchester United menghadapi perombakan besar dengan pemutusan hubungan kerja yang mempengaruhi sebanyak 250 karyawan klub. Perombakan ini dilakukan oleh pemilik minoritas baru, Sir Jim Ratcliffe, sebagai bagian dari strategi penghematan biaya dan restrukturisasi internal.
Kebijakan ini diumumkan oleh Jean-Claude Blanc, Pelaksana Kepala Eksekutif Manchester United, dalam rapat hibrida pada tanggal 3 Juli lalu, dengan Omar Berrada mengambil alih posisi Kepala Eksekutif MU sejak 13 Juli.
Pemutusan hubungan kerja ini menargetkan pengurangan jumlah karyawan hingga di bawah 900 orang dari total 1.144, sesuai dengan data per Maret.
The Telegraph melaporkan bahwa mayoritas karyawan yang terkena dampak telah dipanggil untuk proses konsultasi pada hari Selasa (23/7/2024), melibatkan berbagai departemen.
Sementara itu, The Mirror mencatat suasana tidak kondusif di markas klub di Carrington, dengan banyak staf mengungkapkan rasa marah dan terluka atas tindakan manajemen yang dianggap tidak menghargai pengabdian mereka.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya penghematan biaya yang signifikan, dengan target penghematan mencapai 10 juta pounds per tahun.
Hal ini diungkapkan dalam pertemuan dengan kelompok suporter, di mana Kepala Operasional MU, Collette Roche, menjelaskan bahwa restrukturisasi dilakukan untuk memastikan efisiensi dan kesuksesan jangka panjang klub.
Sementara itu, di tengah kebijakan penghematan, tim utama MU berangkat ke Amerika Serikat untuk serangkaian laga uji coba. Jumlah staf yang diberangkatkan turun drastis dari tahun sebelumnya, mencerminkan upaya pengurangan biaya operasional klub.
Selain dampak internal, Manchester United juga tengah merenovasi pusat latihan mereka di Carrington dengan anggaran 50 juta pounds, yang telah menyebabkan perpindahan tempat latihan untuk tim utama, tim putri, dan akademi.
Perombakan ini dilihat sebagai langkah penting dalam membangun kembali kekuatan finansial dan kompetitif Manchester United di panggung sepak bola, tetapi juga membawa tantangan dan kekecewaan bagi banyak karyawan yang terdampak.